Hasil Studi IPB, Pulau Jemaja Tidak Layak Dijadikan Lokasi Perkebunan
Oleh : Alfreddy Silalahi
Rabu | 29-03-2017 | 12:50 WIB
jemaja-itb1.jpg

Pemaparan hasil studi IPB tentang potensi Kabupaten Anambas. (Foto: Freddy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas semakin di atas angin dalam menolak kehadiran PT Kertika Jemaja Jaya (KJJ) yang akan membuka perkebunan di Pulau Jemaja. Pasalnya, dari hasil penelitian Tim Peneliti IPB, Pulau Jemaja tidak layak dijadikan lokasi perkebunan.

"‎Sesuai hasil penelitian Tim IPB, Pulau Jemaja tidak layak dijadikan perkebunan. Hal ini sejalan dengan visi-misi kami untuk mengembangkan icon wisata di Anambas," ujar Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris, Rabu (29/3/2017).

Sementara, Ketua Tim Peneliti dari IPB, Arif Rahman menerangkan aspek yang diteliti yaitu, aspek bio fisik, aspek ekologi, dan aspek sosial sesuai UU no 27 tahun 2007 tetang wilayah kepulauan kecil. Menurutnya, Pulau Jemaja layak dikembangkan sektor pariwisata.

"Hasil penelitian kami, kayu balau yang di Pulau Jemaja sangat langka. Jenis kayu balau ini hanya didapati di Indonesia dan Brazil. Ini bisa menjadi icon wisata hutan. Intinya, Pulau Jemaja tidak layak dijadikan perkebunan karet,"jelasnya.

Dia juga menyarankan, agar Pemkab Anambas lebih serius mengembangkan sektor wisata di Anambas. Pasalnya, sia-sia potensi yang dimiliki Pemkab Anambas. "Potensi wisata di Anambas jangan disia-siakan, karena potensi yang dimiliki Anambas sangat bagus,"tegasnya.

Sedangkan, Kepala Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan (DPPP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Chatarina menjelaskan, PT KJJ akan mendapat Ijin Penebangan Kayu (IPK) dari Pemprov Kepri‎ pada 10 April 2017 mendatang.

Menurutnya, Pemkab Anambas masih memiliki waktu berkisar 10 hari untuk memaparkan hasil penelitian tersebut ke Pemprov Kepri. "IPK PT KJJ sudah diurus pada 23 Maret lalu, tempo yang diberikan Pemprov Kepri hanya 20 hari untuk mengeluarkan ijin itu. Berarti kita memiliki waktu 10 hari untuk memaparkan hasil penelitian ini ke Pemprov Kepri sebelum IPK itu keluar,"ujar Chatarina.

‎Sedangkan Perwakilan Managemen PT KJJ yang berniat membuka perkebunan karet di Pulau Jemaja, Danu enggan memberikan komentar. "Mohon maaf, saya tidak tahu studi kelayakan itu berlangsung. Terkait hasilnya, saya no commentlah," ujarnya.

Editor: Yudha