Gandeng BNN Pemkab Anambas Tes Urine Para Pejabat Eselon IV
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 20-02-2017 | 15:28 WIB
tesurinanambas.jpg

Seorang pegawai Pemkab Anambas sedang menyerahkan contoh urinenya untuk dites. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Kepri untuk melakukan tes urine bagi pejabat eselon IVa yang akan naik ke IVb.

Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengatakan, tujuan tes urine tersebut adalah untuk menjauhkan pegawai dimasa kepemimpinannya bersih dari narkoba.

"Sebanyak 112 pejabat eselon hari ini sedang mengikuti tes urine. Ada beberapa pejabat eselon II maupun III mengikuti tes urine, karena tahap pertama kemarin belum di tes, tapi lebih dominan eselon IV berkisar 90 orang," kata Haris, Senin (20/2/2017).

Dia mengakui, bila ada pegawai yang ingin naik jabatan namun terindikasi menggunakan narkoba, tidak akan dilantik. Menurutnya, bila ingin Anambas bersih dari narkoba, harus dimulai dari pegawai.

"Kalau terindikasi menggunakan narkoba, langsung dicoret aja namanya. Kita ingin Anambas ini bersih dari narkoba. Tetapi harus dimulai diri sendiri, untuk masyarakat akan menyusul dan pelan-pelan disosialisasikan bahaya narkoba itu," terangnya.

Menurutnya, perkembangan narkoba saat ini sudah tak terbendung lagi. Pasalnya, disetiap lini narkoba bisa lolos dari aparat.

"Untuk membersihkan dari narkoba ini sulit, apalagi tanpa ada kesadaran diri sendiri. Masyarakat juga harus bisa bekerjasama dengan aparat, agar yang melihat tetangga atau keluarga yang menggunakan narkoba, dilaporkan saja kepihak berwajib. Tidak usah takut, karena ini untuk kenyamanan kita bersama," tegasnya.

Ketika disinggung mengenai pejabat eselon yang terindikasi menggunakan narkoba, Haris enggan membeberkannya. Menurutnya, bila terindikasi menggunakan narkoba, akan mengikuti rehabilitasi.

Belum ada laporan dari BNN yang terindikasi menggunakan narkoba. Apabila memang terindikasi, yang pasti dia tidak akan dilantik. Kita juga memberikan solusi, supaya masuk rehabilitasi.

"BNN juga sudah menyarankan, akan menempatkan beberapa pegawainya di Puskesmas Tarempa untuk merehab pegawai yang masuk kategori pengguna ringan. Bila candu berat, maka dibawa ke Batam," tegas Bupati Anambas.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat Anambas, Martani mengatakan, tes urine yang dilakukan terhadap pegawai tersebut terkesan tertutup. Sehingga rentan terjadi kerjasama antar pegawai untuk menutup-nutupi keburukan pegawai yang positif menggunakan narkoba.

"Seharusnya semua elemen dilibatkan untuk tes urine, biar hasilnya terbuka. Tidak tertutup seperti ini. Apa salahnya melibatkan dari pihak kepolisian, dan masyarakat. Tetapi nyatanya, tes ini begitu tertutup," jelasnya.

Editor: Dardani