Listrik Byarpet, Masyarakat Anambas Keluhkan Kebijakan PLN
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 14-02-2017 | 16:26 WIB
listrik-byar-pet.jpg

Ilustrasi kebijakan PLN yang kerap melakukan byarpet pada arus listrik (Sumber foto: gelagatsumsel.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - ‎Masyarakat Kabupaten Kepulauan Anambas semakin resah terhadap kebijakan PLN yang tanpa memberitahukan adanya pemadaman listrik. Kali ini, giliran warga Arung Hijau, Desa Tiangau Kecamatan Siantan Selatan yang merasakan pemadaman listrik sejak, Senin (13/2/2017) pukul 20:00 WIB kemarin.

"Dari kemarin hingga saat ini belum ada pemberitahuan dari PLN, bahkan niat untuk memperbaiki juga belum ada," ujar Arman, salah satu warga Arung Hijau, Selasa (14/2/2017).

Dia mengatakan, sepanjang perjalanan dari Arung Hijau menuju Tarempa, tidak ada pohon yang tumbang. Menurutnya, dari kondisi fisik, tidak ada gangguan di lapangan.

"Kalau ada pohon yang tumbang, mungkin itulah penyebabnya. Tetapi ini sama sekali tidak ada tanda-tanda gangguan," jelasnya.

Dia menegaskan, listrik merupakan salah satu visi-misi Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas. Menurutnya‎, Pemkab Anambas dapat memberikan perhatian dan mengingatkan PLN agar bekerja secara maksimal.

"Seharusnya Pemkab lah yang berkoordinasi dengan pihak PLN, agar masyarakat jangan sampai resah," harapnya.

Sementara itu, Kepala Sub Rayon PLN Tarempa yang dikonfirmasi hingga saat ini belum memberikan jawaban.

Sedangkan di Kecamatan Palmatak, layanan arus listrik PLN sudah 15 hari mengalami gangguan, namun belum juga ada tindakan dari pihak PLN.

"Listrik di Palmatak sejak tahun 2016 kamarin, hanya mengalir selama 20 jam per hari, yakni dari pukul 14:00 hingga 10:00 WIB. Namun, 15 hari belakangan ini, listrik mengalir hanya dua hari, lalu padam satu hari. Begitu seterusnya. Namun belum ada tindakan dari PLN, bahkan kepala PLN juga tidak ada di tempat," ujar Razak, warga Palmatak belum lama ini.

Editor: Udin