Kecepatan Hanya 10 Mbps, Layanan Internet di Anambas Lelet
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 02-02-2017 | 13:14 WIB
Vsat01.gif

VSAT yang dikontrak oleh Pemkab Anambas. (Foto: Fredy Silalahi/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Minimnya anggaran menjadi penyebab utama lemahnya sinyal internet di Kabupaten Kepulauan Anambas. Pasalnya kecepatan Bandwidth hanya 10 Megabyte per second (Mbps). Padahal nilai kontrak mencapai Rp3,187 miliar/tahun.

 "10 Mbps ini sudah sangat kurang untuk di Pemerintahan. Apalagi penggunanya per hari tembus 300 orang, ini sebenarnya sudah overkapasitas," ujar Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Persandian, Dinas Komunikasi dan Informatika Statistika Kabupaten Kepulauan Anambas, Richart, Kamis (2/2/2017).

Richart mengakui, penggunaan Very Small Aperture Terminal (VSAT) milik PT DPT VSAT sudah berlangsung sejak tahun 2010 lalu. Menurutnya ini merupakan pilihan satu-satunya untuk menunjang berjalannya program pemerintahan.

"Nilai kontrak (Rp 3,187 Miliar) itu sudah maksimal, mengingat keterbatasan anggaran yang sedang dialami Pemkab Anambas," tegasnya.

Dia menerangkan, mengenai kehadiran Palapa Ring Barat (fyber optik) di Anambas akan membawa angin segar. Sebab, Anambas diwacanakan akan mendapatkan kapasitas Bandwidth 100 Mbps.

"Tentu (fyber optik) ini akan lebih cepat, walaupun nantinya 40 Mbps untuk Pemerintahan dan 60 Mbps untu umum, akan sangat membantu. Terlebih fyber optik terbebas dari gangguan cuaca. Rencananya, apabila Palapa Ring sudah bisa digunakan, maka VSAT ini akan dipindahkan ke kecamatan di luar Pulau Siantan. Untuk menunjang program kecamatan yang berbau internet," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Palapa Ring Barat (PRB)‎, Syarif Lumintardjo mengatakan, PRB merupakan salah satu proyek strategis nasional berdasarkan Peraturan Presiden no 3 tahun 2016 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional, yakni pembangunan jaringan tulang punggung serat optik bawah laut.

Pihaknya akan membangun serat optik di Wilayah Bagian Barat Indonesia yang menghubungkan 5 Kabupaten/Kota, yakni ‎Kota Singkawang (Kalimantan Barat), Kabupaten Natuna, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Lingga (Provinsi Kepri) dan Kabupaten Meranti (Provinsi Riau).

Syarif menerangkan, Palapa Ring melalui serat optik akan menyediakan jaringan tinggi yang akan mempersempit bandwitdh sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat.‎

"Palapa Ring yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ini, untuk mempermudah akses telekomunikasi ke seluruh daerah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsipnya kami akan melakukan pemerataan Bandwitdh. Diharapkan tersedianya jaringan tinggi ini akan memudahkan daerah di bidang telekomunikasi. Apalagi Pemerintah Pusat sudah mengagas Smart City, tentunya akan sangat membantu. Tanpa Bandwitdh, Smart City tidak akan berjalan," ujar Direktur Utama PT PRB itu ketika melakukan pemaparan di Ruang Rapat Kantor Bupati.

Palapa Ring tersebut juga ditargetkan dapat beroperasi diakhir tahun 2018 atau awal tahun 2019 mendatang.‎ "Pembangunan ini ditarget 18 bulan, maksimalnya 2 tahun," tegasnya.

Editor: Gokli