Pemilik Lahan dan Pemkab Deal, Masjid Agung Anambas Jadi Dibangun 2017 Mendatang
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 14-12-2016 | 17:38 WIB
lahan-2,3-miliar1.jpg

Di sekitar lahan berbatuan ini, Pemkab Anambas akan membebaskan tanah seluas 1 hektar dengan harga Rp2,3 miliar. Potensi yang ada di lahan tersebut hanya ada beberapa pohon kelapa, serta bebatuan besar. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Rencana Pemerintah untuk membangung Masjid Agung di Kabupaten Kepulauan Anambas tidak terhambat lagi. Pasalnya, pembebasan lahan Masjid Agung yang sempat diberatkan oleh Stefen Sim dengan harga Rp160.000 per meter, sudah menemui titik tengah. Negosiasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas, berhasil menaklukkan hati pemilik lahan tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Anambas, Aisah mengatakan, tepatnya Minggu (11/12/2016) musyawarah atau negosiasi dipimpin langsung oleh Bupati.

"Pembebasan lahan 9.999 m2 sudah selesai, musyawarah yang dilakukan pada hari Minggu kemarin dan hasil dari Tim Penilai KJPP dipaparkan kembali, sehingga pemilik lahan mau menerima harga Rp1,59 miliar," kata Aisah.

Dia mengakui, pembebasan lahan tersebut sudah tahap akhir, karena hanya menunggu pembayaran dan serah terima sertifikat tanah tersebut.

"Kalau target kami, akhir bulan ini proses pembebasan lahan akan selesai, karena kami lagi mempersiapkan berkas pembayaran. Ketika pembayaran nanti, sekaligus serah terima sertifikat," ujarnya mengakhiri.

Sebelumnya, meski mendapat saran dari Fraksi Amanat Karya Indonesia Raya (Akir), agar pembangunan fisik Masjid Agung dilakukan pada 2018 mendatang dan mekanisme penganggaran dilakukan tahun tunggal, namun Pemkab tetap "keukeuh" ingin membangun pada tahun 2017 dan mekanisme penganggaran disetujui oleh DPRD, multiyears (tahun jamak).

"Lahan belum selesai dibebaskan, UPL UKL masih belum jelas, Pemerintah sudah merencanakan pematangan lahan Rp8,5 miliar dan pembangunan fisik Rp10,2 miliar. Ini tidak akan terealisasi, karena 3 kegiatan dalam satu tahun itu sangat mustahil tercapai," ujar Muhammad Dai, Ketua Fraksi Akir belum lama ini.

Editor: Udin