Musda KNPI Anambas Batal, Dana Musda Terancam Tak Dikeluarkan
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 20-09-2016 | 18:26 WIB
KNPI-edit.gif

Logo KNPI (Sumber foto: liputanrakyat.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Sejumlah Pengurus DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Kepulauan Anambas mengaku kecewa atas kebijakan Ketua KNPI Anambas yang melaksanakan Musda di Jemaja.

Kepala Balitbang DPD II KNPI Kabupaten Kepulauan Anambas, Herry Fahkrizal, mempertanyakan sikap pengurus DPD II KNPI Anambas yang bersikukuh melaksanakan Musda di Jemaja.

"Kami telah melakukan rapat bersama pengurus kecamatan, bendahara maupun sekretaris agar membatalkan Musda. Namun, yang kami pertanyakan itu, kenapa ngotot sekali melakukan Musda di Jemaja. Ada apa?" ujarnya, Selasa (20/09/2016).

Herry juga mengaku tidak mengerti alasan DPD KNPI Provinsi Kepri mendemisionerkan kepengurusan DPD Anambas. Dia sangat menyayangkan, pihaknya sama sekali tidak dianggap oleh DPD Provinsi Kepri.

"Apa yang telah dilakukan DPD I Provinsi Kepri, sama sekali tidak menganggap kami di DPD II ini ada. Dan apa yang telah kami perbuat selama ini dianggap angin lalu saja," tegasnya.

‎"Kami tetap menolak Musda itu dan kami tidak akan keluarkan dana untuk Musda. Kami akan kembalikan dana itu ke pemerintah daerah," tambahnya lagi.

Pihaknya akan berunding dengan pengurus kecamatan untuk menentukan jadwal Musda. "Kami rapat‎kan dulu dengan PK untuk menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan Musda. Kami juga akan berupaya untuk mendatangkan pengurus DPD I Provinsi Kepri," tegasnya.

Sementara ‎Sekretaris Panitian Musda, Dedi mengatakakan, Musda yang dilaksakan pada Sabtu (17/09) lalu, hanya menghasilkan demisioner ketua DPD II KNPI periode 2012-2015.

Dia mengakui, pada Musda tersebut tidak menghasilkan pengurus baru. Bahkan, pihaknya telah melakukan empat kali pleno dalam sidang, namun tidak membuahkan hasil.

"Akhirnya diputuskan Musda II diskorsing hingga 10x24 jam. Namun akan tetap dilanjutkan oleh Panitia dan DPD I KNPI Provinsi Kepri.‎ Keputusan forum kemarin memberikan mandat kepada DPD I melanjutkan pleno. Artinya akan diambil alih dan akan dilanjutkan oleh Pihak Provinsi," terangnya.

Dedy juga membantah kalau Musda II terjadi dinamika antar pengurus. Pasalnya, 5 pengurus kecamatan menolak diadakannya Musda di Jemaja.

"Tidak ada dinamika, calon ketua (Roby Suryawan dan Hafiz Riandy) tidak memiliki dukungan yang cukup untuk maju. Sesuai ADRT KNPI, setiap calon itu harus didukung minimal 3 PK dan 7 OKP‎," tegasnya.

Editor: Udin