Feri Tanjungpinang-Anambas Distop, Pedagang Sembako Menjerit
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 08-09-2016 | 17:38 WIB
sembako.jpg

Ilustrasi sembako di pasar rakyat. (Foto: Solopos)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pedagang di Pasar Tradisional Tarempa, Kecamatan Siantan Kabupaten Anambas kehabisan stok cabe merah, bawang putih, telur, daun sop, wortel dan beberapa komoditi lainnya. Itu diakibatkan, tidak beroperasinya fery Tanjungpinang-Anambas, sementara kapal perintis Trigas hanya singgah di Anambas dua kali dalam sebulan.

 

Salah satu pedagang di Pasar Tradisional Tarempa, Nurbaya mengatakan, faktor utama yang membuat beberapa komoditi itu langka, karena tidak beroperasinya fery Tanjungpinang-Anambas. Pasalnya, para pedagang tersebut sudah ketergantungan dengan Fery Tanjungpinang untuk membawa komoditi.

"Kalau fery Tanjungpinang tidak beroperasi, ya seperti inilah, makin banyak barang kosong. Kami sudah memiliki langganan di pasar Tanjungpinang, kami tidak perlu berangkat, agen yang di Pinang nanti mengirim lewat fery‎," terangnya, Kami (8/9/2016).

Nurbaya mennguraikan, harga terakhir cabe merah pada angka Rp70 ribu per kg, ‎bawang putih Rp40 ribu per kg, telur Rp50 ribu per papan, wortel Rp3 ribu per ons, sedangkan daun sop Rp5 ribu per ikat.

"Saat ini yang paling mahal cabe rawit Rp95 ribu per kilogram‎, kalau 1 ons Rp10 ribu, bawang merah Rp30 ribu per kilogram, tomat Rp4 ribu per ons‎. Kalau harga barang naik tergantung ketersediaan barang," urainya.

Ketika disinggung mengenai mendatangkan komoditi dari Batam menggunakan Fery MV Blue Sea Jet 1, Nurgaya ‎terlihat pasrah. Pasalnya, dia harus melobi agen yang berada di Batam.

"Mau tidak mau harus ke Batam lah, tetapi‎ sulit juga membina kepercayaan agen itu,karena dipengaruhi jarak yang begitu jauh. Tapi kalau masalah barang,tentu lebih murah dari Batam,karena barang yang dipasar Batam itu,didatangkan dari berbagai daerah,seperti Medan dan Pekanbaru," paparnya.

Editor: Dardani