Kepala Desa di Anambas Takut Gunakan Dana Desa
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 23-08-2016 | 09:38 WIB
danadesa.jpg

Ilustrasi dana desa. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Beberapa Kepala Desa di Kecamatan Siantan Tengah Kabupaten Anambas khawatir, kehadiran dana desa yang berasal dari APBN. Pasalnya, sulit bagi Kepala Desa tersebut untuk membuat laporan pertanggungjawaban. Di samping itu, mereka juga membutuhkan pengawasan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas.

 

Kepala Desa Air Asuk, Afrizal mengatakan, timbulnya kekhawatiran aparatur desa diakibatkan kurangnya pengawasan dari Pemkab Anambas. Karena itu, pihaknya tidak ingin ketika suatu saat dilakukan pemeriksaan, terdapat kesalahan pada pembuatan laporan pertanggungjawaban.

"Hingga saat ini inspektorat belum ada turun, padahal pembangunan lumbung desa pada tahun 2015 lalu, dan saat ini sudah difungsikan oleh masyarakat. Kami belum paham betul,oleh karena itu kami berharap ada pengawasan dari Pemkab Anambas. Namun hingga saat ini satu pejabat pun belum ada meninjau pembangunan itu," ujar Afrizal pada saat sesi tanya jawab penyuluhan hukum dengan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Natuna di Tarempa,Senin (22/08/2016).

"Kami belum paham betul, pak. Kami butuh pengawasan dari pejabat yang sudah berpengalaman, ketika ada kekurangan pada pembangunan itu‎, bisa kami perbaiki, jangan didiamkan seperti ini. Kami sudah menanyakan pembangunan itu kepada Camat Siantan Tengah, beliau sudah mengatakan benar, demikian juga dengan laporan pertanggungjawaban yang kami buat. Dan sudah kami serahkan ke inspektorat, namun tidak ada kebijakan dari Inspektorat hingga saat ini," tambahnya lagi.

Sementara Kacabjari Tarempa, Muhammad Bayannullah mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Anambas, terlebih dengan inspektorat untuk pengawasan penggunaan dana desa tersebut. Namun, yang menjadi alasan tidak melakukan pengawasan,hanya karena defisit anggaran.‎

"Defisit tidak selalu menjadi alasan untuk memeriksa keuangan di Kabupaten Kepulauan Anambas. Seharusnya ini tanggungjawab Pemkab Anambas untuk memonitor itu,namun menjadi kendala. Ini yang sangat memprihatinkan, hanya karena defisit perjalanan dinas kedesa-desa ditiadakan," ujarnya.

Bayan berpesan kepada seluruh aparatur desa di Kecamatan Siantan agar tidak khawatir pada penggunaan dana desa tersebut. Dia meyakini bila suatu pembangunan sesuai dengan spesifikasi,tidak akan bermasalah. Namun, untuk laporan pertanggungjawabannya, Kacabjari bersedia membantu.

"Tidak usah khawatir untuk melakukan pembangunan, yang saya nilai saat ini, membangun untuk kebutuhan masyarakat sudah benar‎. Terkait dengan laporan pertanggungjawaban,datang saja kekantor saya, saya siap membantu," tegasnya.

"Tidak adanya kebijakan dari Inspektorat itu merupakan kurangnya komunikasi. Namun,menurut saya,pengecekan dari Camat itu sudah cukup,apalagi pembangunan lumbung desa itu sudah selesai 100 persen,dan sudah difungsikan," tambahnya lagi.

Tidak dapat dipungkiri, kurangnya pengawasan dari Pemkab Anambas tersebut juga bisa menjadi salah satu pemicu kepala desa mengundurkan diri. Seperti yang terjadi saat ini, sudah 6 kepala desa di berbagai kecamatan mengundurkan diri‎. Diduga karena takut menggunakan dana desa.‎

Editor: Dardani