Dukung KJJ, Aroma Suap Oknum DPRD Anambas Semakin Menyengat
Oleh : Fredy Silalahi
Jum'at | 12-08-2016 | 18:50 WIB
dprd-anambas.jpg

Gedung DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas (Foto: dok batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Anambas, yang beranggotakan, Muhamad Da i, Yusli YS, Haji Danun, Julius, dan Adnan Nala, menyatakan mendukung PT Kartika Jemaja Jaya (KJJ) untuk membangun pabrik kayu di Pulau Jemaja, Kabupaten Anambas.

Selama ini, PT KJJ menggadang-gadangkan ingin membuka perkebunan karet seluas 3.605 hektare di Pulau Jemaja, namun kenyataannya PT KJJ bersikeras untuk menggarap seluruh kayu yang berada di pulau tersebut.

Untuk memuluskan impiannya menggarap kayu di Pulau Jemaja, PT KJJ memberikan sejumlah uang kisaran Rp400 juta kepada sejumlah oknum DPRD, dengan sebutan biaya operasional DPRD mendukung kehadiran PT KJJ.

Basyaruddin Idris, salah satu manajer PT KJJ, dalam suatau kesempatan di Tanjungpinang, secara terus terang mengakui adanya pemberian uang ratusan juta rupiah dari perusahaan tersebut ke oknum anggota DPRD Anambas dari Fraksi PPP, Danun, yang mengatasnamakan lembaga legislatif itu.

Namun Basyaruddin menyebut uang yang diserahkan sebesar Rp300 juta, dengan bahasa meminjam untuk kepentingan DPRD Anambas, dan diserahkan secara bertahap.

"‎Benar, yang mengambil adalah oknum anggota DPRD Anambas atas nama Hd, dan dalam pernyataan mengatasnamakan seluruh anggota DPRD Anambas," sebutnya kepada BATAMTODAY.COM, Rabu (15/6/2016).

Di kesempatan berbeda, Danun yang merupakan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Anambas juga mengaku menerima sejumlah uang tersebut. Hanya saja, Danun mengatakan uang tersebut merupakan pinjaman pribadi dengan Sukrilah, Ketua KPU Anambas yang juga bagian humas PT KJJ. Sukrilah juga diketahui merupakan saudara kandung Basyarudin Idris.

"Itu pinjaman pribadi dengan Sukrilah, bukan dengan perusahaan. Dan saya bersumpah, tidak ada mengatasnamakan lembaga dan tidak ada agunan. Kuitansi ada, tetapi tidak ada stempel perusahaan, hanya ada materai," ujar Danun, Jumat (24/6/2016).

Namun fakta di lapangan, setelah PT KJJ memaparkan program untuk menggarap kayu di Pulau Jemaja yang nantinya diekspor keluar negeri dengan bentuk furniture atau barang setengah jadi, semua anggota Komisi II DPRD Anambas ramai-ramai mendukung program tersebut agar segera terlaksana.‎

Rencana membangun pabrik kayu di Jemaja, disampaikan perwakilan PT KJJ, Budi, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, Jumat (12/08/2016).

"Karena terbentur pada aturan pemerintah tentang larangan ekspor kayu gelondongan (bulat)‎, maka kami akan segera membangun pabrik kayu untuk memanfaatkan kayu yang nantinya ditebang dari lahan perkebunan karet. Kami akan membuat furniture untuk diekspor ke luar negeri," ujar Budi.

Hal ini menjadi bukti kuat, bahwa uang yang diterima oleh Haji Danun dari PT KJJ, jelas peruntukannya sebagai biaya operasional DPRD memuluskan PT KJJ beroperasi di Pulau Jemaja.

Sangat disayangkan, bahkan dalam RDP tersebut tak sedikit pun terdengar membahas konflik sosial yang terjadi di tengah masyarakat Anambas menyusul kehadiran PT KJJ. PT KJJ hanya menyuarakan tujuan utamanya, menebang kayu untuk membuka lahan di Pulau Jemaja. Pihak PT KJJ bahkan bersikeras untu‎k mendapat keamanan berinvestasi di Anambas.

Beda pendapat di tengah masyarakat Anambas menyikapi keberadaan PT KJJ, seolah tak digubris para wakil mereka yang duduk di legislatif Kabupaten Anambas. Sangat ironi, jika masyarakat harys jadi tumal kepentingan anggota DPRD, yang duduk atas suara mereka saat pemilihan lima tahuanan itu.

Dalam RDP tersebut, Danun secara terang-terangan melontarkan dukungan terhadap PT KJJ untuk membangun pabrik kayu di Pulau Jemaja. Bahkan dia mengatakan akan segera memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah, agar program PT KJJ segera terlaksana.

"Kami akan merekomendasikan kepada pemerintah daerah untuk memulai kegiatan PT KJJ. Kami juga sangat mengapresiasi ijin legal yang sudah dimiliki PT KJJ untuk segera membuka lahan perkebunan karet," ujarnya.

Tidak hanya Danun, Julius, anggota komisi II lainnya, juga berpendapat yang sama. Dirinya mendukung PT KJJ untuk segera membuka pabrik kayu. "Kami berharap agar ini segera dilaksanakan, apalagi program PT KJJ bagus semua," ucapnya.

Sama halnya dengan Danun dan Yulius, anggota Komisi II lainnya yang ikut menerima rombongan PT KJJ, yakni Adnan Nala, Muhammad Dai, dan Yusli, menyatakan mendukung PT KJJ beroperasi dan membangun pabrik kayu di Pulau Jemaja.

 

Berita terkait:

 

Editor: Udin