PAD Sektor Kelautan dan Perikanan di Anambas Turun Drastis
Oleh : Fredy Silalahi
Rabu | 10-08-2016 | 19:02 WIB
Yunizar-Kepala-Dinas-Kelautan-dan-Perikanan-Kabupaten-Kepulauan-Anambas.jpg

Yunizar, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Anambas (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kepulauan Anambas dari sektor laut dan perikanan menurun drastis. Pasalnya, Kementrian Kelautan dan Perikanan mengeluarkan kebijakan atas larangan pemungutan retribusi terhadap nelayan maupun pelaku usaha ekspor ikan.‎ Sebab, pelaku usaha ekspor ikan sudah menyetor ke Negara, sehingga untuk daerah ditiadakan.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Anambas, Yunizar, mengatakan setidaknya pada tahun 2015 Anambas mendapat PAD berkisar Rp260 juta‎, sementara tahun 2016 dipastikan tidak sampai berkisar Rp100 juta.

"Tahun lalu mencapai Rp260 juta, sementara untuk tahun ini tidak akan sampai Rp100 juta. Karena dari Kementerian melarang adanya pemungutan retribusi ‎untuk daerah bagi nelayan tangkap, demikian juga dengan pelaku usaha ekspor ikan. Sejauh ini, PAD yang terkumpul itu mencapai Rp47 juta, itu didapatkan dari pengurusan ijin usaha," ujar Yunizar, Rabu(10/08/2016).

‎Disisi lain lanjut Yuni, secara merata nelayan tangkap di Anambas masih menggunakan pola tradisional dan secara merata juga menggunakan kapal dibawah 10 Gros Ton. Sehingga tidak memungkinkan pemungutan retribusi untuk daerah dari nelayan kecil.

"Diijinkan memungut retribusi dari nelayan-nelayan besar dengan ukuran kapal 10 GT ke atas. Lagian hasil tangkapan ikan yang dari kapal besar berasal dari daerah lain, seperti Belawan, tentu hasilnya dibawa ke ‎daerah asalnya bukan untuk Anambas," terangnya.

Dia mengharapkan, untuk meningkatkan PAD dari sektor kelautan dan perikanan, adanya investor yang berinvestasi membuka industri pengalengan ikan. Selain itu, mengaktifkan kembali tempat pelelangan ikan.

"Kalau industri pengalengan ikan, tentu PAD bisa meningkat, karena hasil laut Anambas ini sangat banyak dan hasilnya banyak juga keluar dibawa oleh nelayan asal Belawan‎. Satu hal lagi, saat ini tempat pelelangan ikan juga tidak berfungsi sama sekali. Tentu kalau industri pengalengan ada, otomatis pelelangan ikan terbuka dan pasti PAD akan meningkat," terangnya.

"Saya pribadi ingin fokus ke budidaya ikan. Artinya, kita jadikan wacana ini untuk memacu serta memiliki daya saing. Jangan terkesan kita latah melihat daerah lain memprioritaskan sektor lain, khususnya pada bidang kelautan dan perikanan," tutupnya.

Editor: Udin