Besarnya Dana Desa Membuat Kepala Desa di Anambas Mengundurkan Diri
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 08-08-2016 | 18:32 WIB
Kades-Tarempa.jpg

Kepala Desa Tarempa sekaligus Ketua FKKD Anambas,Asmarandi(Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) Kabupaten Kepulauan Anambas meyakini, ada dua faktor penyebab seorang Kepala Desa mengundurkan diri. Pertama, kurang mengerti atau kurang paham menggunakan anggaran yang dikucurkan dari APBN dan yang kedua bermasalah dengan masyarakat sendiri.

Kepala Desa Tarempa, Kecama‎tan Siantan sekaligus Ketua FKKD Kabupaten Kepulauan Anambas, Asmarandi, mengaku dirinya sering mengalami hal tersebut. Namun, karena sering melakukan konsultasi dengan Camat Siantan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD), membuat dirinya tetap yakin dan optimis untuk membangun desa menggunakan Dana Desa yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat.

"Kami sering tukar pendapat dengan Kepala Desa lain, besarnya dana yang dikucurkan dari APBN membuat sebagian Kepala Desa kebingungan. Saya juga pernah merasakan itu, tetapi pemerintah daerah tidak diam juga. Pemerintah mau memberi pema‎haman melalui sosialisasi," ujarnya, Senin (08/08/2016).

Menurutnya, adanya sarjana desa yang merupakan utusan dari BPMD, kurang membantu jalannya pembangunan. Sebab, desa membutuhkan pendamping teknis, bukan pendamping penyusun laporan atau administrasi.

"Kami butuh pendamping teknis untuk pembangunan, tentu pendamping teknis paham untuk membuat laporan. Sedangkan pendamping desa paham membuat laporan tetapi belum tentu paham tentang teknis pembangunan. Kami juga sudah pernah usulkan ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk membuat pendamping teknis di setiap desa, namun tidak ada jawaban hingga hari ini," terangnya.

"Itulah kadang yang tak dipahami teman-teman Kepala Desa lainnya. Oleh karena itu, sebagian mengundurkan diri. Dan satu lagi, seorang Kepala Desa mengundurkan diri karena bermasalah dengan masyarakat, sehingga masyarakat memaksa Kepala Desa itu untuk mengundurkan diri," tambahnya lagi.

Tidak dapat dipungkiri, besarnya Dana Desa yang dikucurkan oleh Pemerintah Pusat untuk pembangunan desa, membuat tanggung jawab seorang Kepala Desa semakin berat. Namun, belum diketahui secara pasti apa penyebab Kepala Desa Putik, Kecamatan Palmatak dan Kepala Desa Bukit Padi‎, Kecamatan Jemaja Timur mengundurkan diri.

Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setdakab Anambas, Joenaidi, menduga kedua kades tersebut mengundurkan diri akibat tidak mampunya mengelola Dana Desa.

"Bisa jadi karena tidak mampu mengelola Dana Desa yang semakin besar. Kami selalu mengingatkan, agar mengelola Dana Desa dengan baik. Bahkan setiap desa sudah dikirim sarjana desa untuk pendamping menyusun laporan pertanggungjawaaban penggunaan Dana Desa itu," tegasnya.

Dia menyatakan, saat ini sudah 6 Kepala Desa yang kosong dan telah diunjuk Pejabat Sementara (Pjs). "Desa dengan Pjs yakni Desa Sri Tanjung Kecamatan Siantan,‎ Desa Air Biru Kecamatan Jemaja, Desa Piabung Kecamatan Palmatak, Desa Teluk Sunting Kecamatan Siantan Tengah, Desa Air Bini Kecamatan Siantan Selatan," terangnya.

Editor: Udin