Belum Diketahui Penyebab Kebakaran

Pemkab Anambas Salurkan Dana Rp280 Juta untuk Warga Korban Kebakaran di Desa Sri Tanjung
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 08-08-2016 | 17:20 WIB
kebakaran-sri-tanjung3.jpg

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menyalurkan dana sebesar Rp280 juta kepada 21 warga Tanjung Lambai, Desa Sri Tanjung, Kecamatan Siantan yang mengalami kebakaran pada Jumat (20/5/2016) lalu (Foto: dok.batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas menyalurkan dana Rp280 juta kepada 21 kepala keluarga (KK) warga Tanjunglambai, Desa Sri Tanjung, Kecamatan Siantan, yang mengalami kebakaran pada Jumat (20/5/2016) lalu.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik (Bakesbangpol) ‎dan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD), Mirwansyah, mengatakan, sesuai dengan perintah Bupat Anmabsa Abdul Haris, dana tersebut disalurkan langsung melalui rekening masing-masing waega, sehingga dana yang telah disiapkan tidak singgah di Bakesbangpol.

"Semua bantuan dana disalurkan melalui rekening warga. Untuk itu kemarin kita menyuruh warga membuat proposal, serta melampirkan data harta benda yang hangus terbakar agar kami bisa merincikan dana yang akan diberikan," ujar Mirwansyah, Senin (8/8/2016).

Adapun bantuan yang disalurkan, lanjut Mirwansyah, tergantung kerugian dan kerusakan harta milik warga. Pasalnya, ada sebagian warga menyewa rumah tersebut, tentu berbeda besaran dananya dengan pemilik rumah.

"Tergantung kerusakan yang dialami oleh warga, karena ada yang rusak ringan seperti kena rembesan api. Ada juga yang sedang dan berat. Jadi, jumlah yang didapatkan warga bervariasi, masing-masing antara Rp500 ribu hingga Rp20 juta. Total keseluruhan dana bantuan yang kita salurkan Rp280 juta," terangnya.

"Ini merupakan wujud kepedulian dan perhatian pemerintah terhadap warga yang mengalami musibah. Semoga apa yang telah disalurkan dapat bermanfaat, dan sebagai modal kelangsungan hidup atau pun modal awal untuk membangun rumah," ungkapnya.

Sementara salah satu warga yang terkena musibah tersebut, Henok, mengaku telah menerima bantuan dana yang disalurkan pemerintah. Dia pun merasa bersyukur atas bantuan yang telah dia dapat.

"Syukurlah, masih ada perhatian pemerintah kepada masyarakat yang mengalami musibah. ‎Tentu kami sangat berterima kasih, masyarakat bisa menjadikan modal untuk kelangsungan hidup dan mungkin untuk modal awal membangun rumah," ujarnya.

Henok pun mengatakan, dirinya belum merencanakan untuk membangun kembali rumah yang sudah hangus dilalap si jago merah tersebut. Pasalnya, dia masih memiliki rasa trauma. Di samping itu, untuk mendirikan rumah di atas laut memiliki modal yang tinggi.

"Belum ada rencana untuk membangun lagi, masih ada rasa trauma. Lagian membangun rumah di atas laut membutuhkan dana yang sangat besar. Dengan ukuran 15x15 dengan berbahan kayu perlu modal Rp200 juta. Jumlah itu pada tahun 2010, sekarang pasti lebih mahal lagi," terangnya.

Dalam kebakaran hebat yang melanda pemukiman padat penduduk tersebut, tercatat sedikitnya ada 15 rumah warga Tanjunglambai, Desa Sri Tanjung, Kecamatan Siantan, Kabupaten Anambas hangus akibat dilalap si jago merah. Tidak hanya kerugian materi, peristiwa naas juga menelan korban jiwa, Serda M. Sulton yang merupakan anggota Lanal Tarempa.

Ironisnya, higga saat ini masih belum diketahui penyebab kebakaran hebat di Desa Sri Tanjung tersebut. Pihak Polsek Siantan pun mengatakan masih berusaha untuk mendatangkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) guna mengidentifikasi asal muasal api yang menghanguskan 15 rumah warga tersebut.‎

Editor: Udin