SPAM Senilai Rp28 M Ini tidak Dapat Mengalir Optimal
Oleh : Fredy Silalahi
Senin | 20-06-2016 | 19:10 WIB
pipa-air--bocor-di-Anambas.jpg

Pekerja memperbaiki pipa SPAM senilai Rp28 M yang bocor beberapa waktu lalu (Foto: dok batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Kecamatan Siantan yang menelan anggaran berkisar Rp28 miliar belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Bahkan di bulan puasa saja, masyarakat masih banyak yang mengangkut air dari tetangga yang memiliki saluran air pribadi.

Mirisnya, proyek SPAM yang telah banyak menghabiskan ‎dana itu kembali mengajukan penambahan dana sekitar Rp2 miliar untuk optimalisasi pipa dan meteran.

"Kami butuh dana sekitar Rp2 M untuk optimalisasi meteran kerumah warga," ujar Aisah, Sekretaris Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Anambas saat rapat dengar pendapat dengan DPRD beberapa waktu lalu.

Tidak dapat dipungkiri, pengajuan Dinas PU tersebut pun diamini oleh Ketua DPRD Anambas, namun prosesnya masih menunggu pembahasan APBD Perubahan.

"Setelah APBD P nanti akan kita proses, dan kita ambil dari Dana Alokasi Khusus," ujar Ketua DPRD, Imran menanggapi permintaan Dinas PU tersebut.

Sementara, anggota DPRD Komisi II, Muhamad Dai, meminta kepastian dari Dinas PU, terkait mengalirnya air ke rumah warga. "Kami hanya butuh kepastian dari PU agar masyarakat jangan dikasi angin surga," terangnya.

Sementara, Zurizal, staff PU mengatakan bahwa akan membuktikan dengan tahap awal ‎melakukan pelepasan pada Senin (20/06). "Kita akan coba untuk pelepasan air secara optimal ke rumah warga," katanya.

Namun, setelah melakukan uji coba pelepasan air secara optimal ke rumah warga, Senin(20/06) pagi tadi. Masih terdapat beberapa kendala, yakni daya dorong air lemah dan pipa berserakan.

"Pemasangan pipa yang berserakan sangat tidak enak dipandang akibat kurangnya pengawasan dari konsultan membuat pipa menjadi tidak teratur dan hanya diikat dengan nilon. Ini harus diperhatikan," ujar Mulyadi anggota Komisi III DPRD Anambas, usai menyaksikan uji coba pelepasan air.

Sementara, ‎Firman Edy, yang juga anggota DPRD Anambas, mengatakan persoalan tidak hanya pipa yang berserakan, tetapi daya dorong air sangat lemah. "Mesin pompa pendorong air tidak mampu mengimbangi debit air yang dialirkan ke tangki menuju rumah warga," terangnya.

Menyambung tanggapan tersebut, Yusli, mengatakan pihak PU harus memasang valve safety‎ di tangky penampung air. "Kalau dipasang Valve, tentu tidak memakan waktu lama untuk mengisi pipa. Kalau dibiarkan begini, jalan keluarnya air mengalir harus digilir," tegasnya.

‎Di tempat lain, Kabid Cipta Karya Dinas PU, Rony Pranata, mengakatan pihaknya akan melakukan optimalisasi pemasangan pipa baru. "Kita telah melakukan uji coba pelepasan air pada bak penampung air 300 kubik. Kedepannya kita akan memasang pipa baru," terangnya.

Editor: Udin