Warga Korban Kebakaran Tanjung Lambai Desa Sri Tanjung Terisolir
Oleh : Freddy Silalahi
Minggu | 22-05-2016 | 18:43 WIB
kebakaran1.jpg

Puing-puing sisa kebakaran Tanjung Lambai, Desa Sri Tanjung, Kecanatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas. (Foto: BATAMTODAY.COM/Freddy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Warga yang merupakan korban kebakaran di Tanjung Lambai, Desa Sri Tanjung, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, merasa terisolir. Pasalnya, listrik di desa tersebut masih terputus, sehingga rasa trauma wargapun masih tinggi.

Salah satu warga korban kebakaran, Jamilah, mengatakan, ‎pihaknya masih memiliki rasa tarauma yang tinggi. Ditambah lagi penerangan yang masih terputus, sehingga warga pasrah saja melewati malam dengan situasi gelap gulita.

"Listrik masih terputus, kami masih takut memasang lilin sebagai penerang. Intinya, kami masih trauma melihat api. Melihat orang yang merokok saja, saya langsung suruh untuk dimatiin. Tidak hanya listrik, air juga sangat sulit untuk didapatkan," ujarnya, Minggu (‎22/5/2016).

Jamilah menambahkan, pihaknya berterima kasih atas perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas, yang langsung menyalurkan bantuan kepada korban‎ kebakaran.

"Pemerintah sudah memberi bantuan, seperti makanan, pakaian dan selimut. Kami juga berharap perhatian pemerintah lebih besar lagi karena kebutuhan sehari-hari kami sudah ludes dilalap sijago merah," ungkapnya.

Jan, warga yang juga terkena imbas dari musibah tersebut, juga mengeluhkan terputusnya aliran listrik. Dia juga mengakui bahwa pihaknya masih merasa trauma.

"Kami juga masih trauma. Oleh karena itu kami berkumpul di rumah tetangga karena rumahnya lebih besar, sehingga kalau malam kami tidur di sana. Kami juga masih kesulitan untuk akses jalan karena jalan sebelumnya terputus akibat kebakaran kemarin," kata Jan.

Editor: Surya