Pipa Proyek SPAM Pecah, Banjiri Warung Nur
Oleh : Fredy Silalahi
Jum'at | 06-05-2016 | 19:43 WIB
pekerja-memperbaiki-pipa-proyek-yang-pecah.jpg

Pipa proyek SPAM yang menelan anggaran Rp28 miliar pecah dan membanjiri salah satu warung di Siantan (Foto: Fredy Silalhi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Pipa proyek Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM)‎ Kecamatan Siantan yang menelan anggaran Rp28 miliar dan ditanam 30 cm di kedalaman tanah, atau tepatnya di depan Gedung DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas, pecah dan membanjiri sebuah warung.

Atas kejadian tersebut, pemilik warung dan beberapa pelanggan kaget dan tersentak serta berlomba keluar dari dalam warung.

"Awalnya tanah itu bergetar dan bunyinya seperti lagi dibor (dikorek) gitu, lalu ada bunyi seperti letupan. Ternyata air dari tanah itu keluar dan langsung menuju ke warung sehingga warung ini banjir. Kami mendengar suara itu sudah ketakutan dan langsung keluar. Bahkan pelanggan yang tadi di dalam berteriak tsunami, sebab airnya langsung muncrat ke warung," kata Nur Choiriyah pemilik warung seraya mengatakan kejadian tersebut terjadi pukul 08.00 WIB, Jumat (06/05/2016).

‎Ibu dua anak itu menerangkan, pihaknya sangat panik atas kejadian tersebut. Beruntung tidak lama kemudian pekerja pipanisasi yang lagi berkeliling dan meninjau aliran air melihat kejadian itu. Dia juga heran, proyek yang menelan anggaran berkisar Rp28 miliar tersebut bisa pecah.

"Saya sampai teriak minta tolong. Untungnya para pekerja proyek itu melihat kejadian ini. Mereka langsung datang ke sini untuk memperbaikinya. Heran ya, baru aja selesai kok bisa pecah ya?," terangnya.

Ketika dikonfirmasi, lima pria yang sedang bekerja memperbaiki pipa tersebut‎ mengatakan, pipa itu pecah akibat adanya tekanan tinggi dari bukit yang mengalirkan air.

"Pipanya pecah bang, mungkin karena tekanan tinggi dari bukit," ujarnya singkat‎.

Namun sangat disayangkan, proyek yang begitu mahal itu ‎cepat rusak. Padahal pipa itu untuk air, tetapi pecah dialiri oleh air.

Editor: Udin