Masyarakat Anambas Masih Alami Krisis Air Bersih
Oleh : Fredy Silalahi
Selasa | 26-04-2016 | 09:38 WIB
krisis-air2.jpeg

Ilustrasi krisis air. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat di Kabupaten Anambas masih mengalami krisis air. Dua minggu terakhir, masalah ini menjadi perbincangan umum, di mana masyarakat semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Hal ini membuat masyarakat mempertanyakan sikap Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Anambas, terkait mengatasi krisisnya air bersih.

 

Salah seorang warga Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Anes mengatakan, setiap tahun masyarakat Anambas selalu mengalami masalah kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Meski Pemda telah menyelesaikan Proyek Sistem Pengelolaan Air Minum(SPAM) yang mengeluarkan dana berkisar Rp29 miliar, untuk membuat saluran air dapat dirasakan semua masyarakat.

"‎Proyeknya mahal sekali, tetapi air tidak menentu kapan mengalir. Kalau mengalir pun paling lama 30 menit, bahkan sering hanya 10 menit. Manalah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, lagian airnya mengalir kecil. Untuk apa proyek mahal gitu, kalau tidak bisa dirasakan oleh masyarakat?," ujar Anes, Senin(25/4/2016).

Sementara itu, salah satu ibu rumah tangga, Inun juga mengeluhkan hal serupa. Namun saluran air yang menuju kerumahnya, dikelola oleh PDAM Kecamatan Siantan. Tapi airnya hanya mengalir selama empat jam per hari.

"Hidupnya jam 07:30 WIB, dan matinya jam 10:00. Tetapi itu mengalirnya lusa. Nah, gimana ini maksudnya, sudah airnya keruh, mengalirnya juga tidak menentu. Ini saya sudah dua hari tidak menyuci pakaian, karena air tidak ada. Jadi kami mengadu ke mana, kalau tidak ke Pemda," keluhnya.

Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas, Abdul Haris mengatakan, pihaknya tengah mencari solusi agar air bersih bisa mengalir kerumah warga secara merata.

"Ini kan masalah alam,jadi kita akan memperbaiki ini secepat mungkin. Permasalahan air ini, bukan hanya di sini saja, bahkan hal sama juga di daerah Lidi, Desa Nyamuk dan beberapa lainnya," jelasnya.

Haris menegaskan, sesuai dengan visi misinya, untuk menuntaskan kesulitan masyarakat terhadap air bersih. ‎Pihaknya berencana akan memotong salah satu bukit yang ada dikawasan Gunung Samak untuk dijadikan bendungan.

"Untuk membuat sumur bor, sudah kita lakukan, tetapi itu tidak menjamin. Rencana ke depannya, kita akan memotong bukit untuk menjadikan waduk, dan hutan di sekitar waduk akan kita jaga. Kalau untuk SPAM, belum optimal karena ada rembesan dari salah satu bak penampung," tegasnya.

Editor: Dardani