Mafia Solar Hambat Anambas Penuhi Syarat Pertamina Dirikan Depot BBM
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 16-03-2023 | 13:48 WIB
mafia-solar-anambas.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (DKUMPPTK) Kabupaten Kepulauan Anambas, Masykur, mengakui untuk mendapatkan depot BBM, harus mampu menghabiskan kuota sebanyak 80.000 kiloliter.

Namun hal tersebut tidak bisa terpenuhi karena masih ada pengusaha gelap yang mengedarkan BBM jenis solar kepada masyarakat.

"Untuk mencapai syarat itu, Anambas tidak akan mampu. Karena ada BBM yang bukan dari Pertamina beredar di tengah masyarakat," ujar Masykur, Kamis (16/3/2023).

Masykur menerangkan, pernah terjadi BBM jenis solar tidak habis, namun harus tetap dijemput ke Depot Pertamina Natuna. Sehingga membuat para agen kewalahan.

"Ini pernah terjadi, sehingga para agen mengeluh. Stok masih banyak, namun harus tetap menjemput BBM. Kalau tak dijemput, resikonya kuota menjadi turun, seperti yang sudah terjadi sebelumnya," kata Masykur.

Atas kejadian tersebut, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas berada di posisi terjepit. "Ketika minyak kosong, mengeluh sama kita (Pemkab Anambas). Namun ketika ada minyak dari pengusaha gelap yang harganya sedikit miring, masyarakat berlomba-lomba memanfaatkan itu, sehingga kuota tadi menjadi terganggu," tegas Masykur.

Ketika disinggung mengenai pengusaha gelap menjadi distributor BBM ilegal, Masykur, tak mampu berkata banyak. Namun dia berharap agar semua elemen bisa bekerja sama untuk mencapai persyaratan pendirian depot di Anambas.

"Mudah-mudahan semua elemen bisa bekerja sama untuk memenuhi persyaratan yang sudah ditetapkan. Karena ini merupakan kebutuhan kita bersama. Sehingga tidak terjadi kelangkaan-kelangkaan dimasa yang akan datang," terangnya.

Ia juga menyinggung jika sebenarnya kuota BBM di Anambas tak dibatasi. Namun yang kerap menjadi kendala yaitu rentang kendali.

"Kita masih bergantung dengan Depot Pertamina Natuna. Penjemputannya menggunakan kapal, kalau cuaca teduh ya aman-aman saja. Namun kalau cuaca ekstrim, inilah yang sering terjadi kelangkaan," jelas Masykur.

Editor: Gokli