Puskesmas Siantan Selatan Belum Dialiri Listrik

Pelayanan Puskesmas Siantan Selatan Dikeluhkan Masyarakat, Alat Medis Banyak Tak Berfungsi
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 03-03-2022 | 17:12 WIB
puskesmas-siantan-selatan.jpg
Gedung Puskesmas Siantan Selatan di Kabupaten Kepulauan Anambas. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Masyarakat Kecamatan Siantan Selatan, Kabupaten Kepulauan Anambas mengeluhkan pelayanan UPT Puskesmas yang tidak maksimal. Pasalnya, banyak peralatan medis di Puskesmas itu tidak bisa digunakan karena tidak memiliki pasokan listrik.

Hal tersebut membuat masyarakat membandingkan pelayanan di UPT Puskesmas Siantan Selatan lebih memuaskan ketika masih menempati gedung lama daripada menempati gedung yang baru.

"Kami sebagai masyarakat pasti ingin pelayanan yang maksimal apalagi bidang kesehatan. Tetapi yang kami rasakan justru berbeda semenjak UPT Puskesmas Siantan Selatan pindah ke gedung yang baru, justru banyak peralatan yang tidak bisa digunakan," kata Rusmaini, Kamis (03/03/2022).

Rusmaini menambahkan, terkadang petugas UPT Puskesmas Siantan Selatan harus merujuk pasien ke Tarempa, karena keterbatasan tersebut. Bahkan ada juga pasien yang rela kepanasan di dalam gedung demi mendapat penanganan tenaga medis.

"Ini terpaksa dijalani demi mendapatkan penanganan tenaga medis. Kami tidak tahu kejadian ini sampai kapan, seolah-olah dinas terkait tidak peduli," jelasnya.

Pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan, memang benar UPT Puskesmas belum memiliki meteran listrik. Tetapi ada kabel listrik yang membentang dari perumahan Puskesmas Siantan Selatan menuju Gedung UPT Puskesmas.

Salah satu pegawai yang meminta namanya tidak disebutkan mengakui sejak Dinkes Anambas memerintahkan pegawai UPT Puskesmas Siantan Selatan segera pindah ke gedung yang baru, pasokan listrik memang tidak ada. Sehingga pegawai berinisiatif menyambungkan kabel dari perumahan menuju UPT Puskesmas Siantan Selatan.

"Sejak pindah ke sini (2021) lalu, memang pasokan listrik tidak ada. Bahkan kami pernah melakukan penanganan salah satu pasien, yang alatnya harus terhubung kelistrik, ternyata tak sanggup, arusnya jadi balik. Dan pernah juga alat medis seperti terbakar karena dihubungkan. Jadi listrik yang dihubungkan dari perumahan itu, sebagai penerangan saja, itu pun tidak sanggup untuk menerangi seluruh ruangan," terangnya.

Terkait keluhan warga yang pernah dirujuk karena fungsi alat medis tidak maksimal, dibenarkan oleh pegawai tersebut. "Kalau untuk penanganan yang serius memang kita rujuk, karena alat kita yang tak mampu. Yang berfungsi saat paling infus dan oksigen, karena itu tidak butuh tenaga listrik," terangnya.

Seperti diketahui, pembangunan UPT Puskesmas Siantan Selatan merupakan program afirmasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dimulai pada tahun 2019 dengan anggaran sebesar Rp 7,78 miliar dan dikerjakan oleh CV Samudera Jaya Perkasa. Namun pembangunannya tidak selesai dan pemenang kontrak juga sudah mengajukan penambahan waktu pekerjaan. Namun tak selesai juga, sehingga kontraknya diputuskan.

Selanjutnya, pembangunan UPT Puskesmas Siantan Selatan dilanjutkan pada tahun 2020 dengan lelang ulang. Pada saat itu, tender dimenangkan oleh PT Bangun Riau Percaya dengan sisa alokasi anggaran sekitar Rp 5,9 miliar. Namun pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT Bangun Riau Percaya juga tidak rampung dengan menyisakan pekerjaan pemasangan paving blok, pemasangan meteran listrik, finishing gedung dan halaman UPT Puskesmas Siantan. Bahkan ini menjadi temuan BPK pada tahun anggaran 2020 karena pembayarannya dilakukan 100 persen, namun pekerjaan tidak rampung.

Editor: Gokli