Antisipasi Defisit Anggaran

PUPR Anambas Lanjutkan Sejumlah Proyek dengan Kesepakatan Hutang
Oleh : Alfredy Silalahi
Rabu | 28-07-2021 | 12:06 WIB
kadis-PUPR-anambas1.jpg
Kepala Dinas PUPR Anambas, Andiguna Hasibuan. (Dok BTD)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Kepulauan Anambas lanjutkan pembangunan fisik di sejumlah wilayah dengan kesepakatan hutang.

Hal ini dilakukan akibat dana perimbangan untuk Kabupaten Kepulauan Anambas belum ditransfer oleh pemerintah pusat.

Kepala Dinas PUPR Kepulauan Anambas, Andiguna Hasibuan menyampaikan bahwa, saat ini pihaknya sudah menandatangani sejumlah tender untuk pembangunan jalan.

"Sebelum menandatangani kontrak kerja, kita terlebih dahulu membuat kesepakatan dengan pihak ketiga (pemenang tender) terkait tunda bayar (hutang). Ini untuk mengantisipasi, apabila dikemudian hari terjadi defisit anggaran, seperti informasi yang kita dapatkan," terang Andiguna Hasibuan, Rabu (28/7/2021).

Andiguna menerangkan, adapun sejumlah proyek yang sudah selesai tender yaitu, pembangunan Jalan Kampung Baru Kelurahan Tarempa Rp 1,4 miliar, pembangunan Jalan Raja Hamidah Kelurahan Tarempa Rp 1,4 miliar, peningkatan Jalan SP - Air Padang Siantan Rp 3,6 miliar, lanjutan pembukaan lingkar Pulau Bajau Rp 7,1 miliar.

"Dan ada juga sejumlah proyek masih proses tender, dan kita mengajukan hal yang sama yaitu, peningkatan Jalan Mampok - Air Biru Rp 2,7 miliar, pembukaan dan peningkatan Jalan Impol - Sunggak Rp 3,6 miliar, pembangunan Jalan Rewak - Sedanau Rp 2,7 miliar, pembangunan Jalan Genting Dusun - Teluk Kaut - Air Sungkit - Atap Rp 2,7 miliar," terangnya.

Selain itu, Andiguna mengakui masih ada sejumlah proyek yang masih proses lelang, dan belum ada kesepakatan untuk menunda atau melanjutkan proses. "Karena sudah terlanjur, kita ikuti sesuai program awal. Kalau kondisi riil keuangan sudah diketahui dengan pasti, baru kita membuat keputusan tentang menunda atau tetap meneruskan proyek tersebut," jelasnya.

Andiguna juga mengeluhkan, saat ini pihaknya masih kesulitan untuk mendapat operasional kantor. "Kami sudah mengajukan operasional kantor, tetapi sampai saat ini belum terealisasi," ungkapnya.

Editor: Yudha