Tak Puas dengan Jawaban Ketua Bawaslu Anambas, Massa AMPD Bakal Gelar Aksi Lanjutan
Oleh : Alfredy Silalahi
Kamis | 27-06-2019 | 17:40 WIB
aksi-bawaslu-anambas.jpg
Aksi damai menuntut Komisioner Bawaslu Anambas mudur. (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Puluhan massa Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) tidak mengakui keberadaan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Anambas apabila ketiga komisioner yang saat ini menjabat tidak mengundurkan diri.

"Ini akan menjadi tantangan bagi Bawaslu saat ini, karena kami tidak akan mengakui keberadaan Bawaslu selama dijabat komisioner yang sekarang. Bagaimana nantinya pekerjaan Bawaslu kalau tidak diakui oleh masyarakat? Apalagi sebentar lagi kita akan menghadapi Pilkada," ujar Dedy Syahputra, salah satu orator AMPD Anambas, Kamis (27/6/2019).

Ucapan tersebut dilontarkan massa AMPD usai mendengar tanggapan Ketua Bawaslu, Yopi Susanto. Dan menyimpulkan Komisioner Bawaslu saat ini tidak mau mengundurkan diri meski telah melukai Pesta Demokrasi. Dedi mengkhawatirkan, Pilkada 2020 tak lama lagi akan dilaksanakan tidak berjalan jujur dan adil.

"Gimana mau berjalan jujur dan adil para komisioner Bawaslu saja tidak jujur. Mereka juga takut menghadapi kedatangan kita ke sini. Sehingga mereka melakukan perjalanan dinas. Padahal kita sudah memberikan surat pemberitahuan," jelasnya.

Sedangkan Ketua AMPD, Asril Masbah menyampaikan bahwa tujuan awal aksi damai tersebut yaitu untuk mengawal pesta demokrasi lebih jujur dan adil. Pasalnya pesto demokrasi yang dilakukan pada 17 April lalu banyak kecurangan yang tidak disikapi oleh Bawaslu. Bahkan dari sekian laporan yang disampaikan, semua ditolak karena belum memenuhi syarat formil dan materil.

"Perlu kami sampaikan bahwa kehadiran kami di sini melakukan aksi damai, kami menjamin keamanan dan kondusifitas. Maka dari itu jangan takut menghadapi kami. Kami juga sudah menyimpulkan bahwa Komisioner Bawaslu tidak mau mengundurkan diri. Maka kami akan tetap melakukan aksi ini, karena kami ingin pesta demokrasi yang akan datang berjalan bersih, jujur dan adil," jelasnya.

Karena mempertimbangkan waktu, akhirnya massa pun membubarkan diri. Namun mereka kembali ke titik awal pertemuan, untuk membahas aksi lanjutan.

Editor: Yudha