Komisioner Dinilai Tidak Mampu Bekerja, Ini Jawaban Ketua Bawaslu Anambas
Oleh : Fredy Silalalhi
Sabtu | 04-05-2019 | 12:16 WIB
demo-anambas-2.jpg
Massa yang disambut tiga komisioner Bawaslu Anambas. (fredy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) Kabupaten Kepulauan Anambas minta komisioner Bawaslu mengundurkan diri saat melakukan aksi damai. Hal itu ditanggapi langsung Ketua Bawaslu Anambas, Yopi Susanto.

Di hadapan massa, Yopi mengaku bahwa Bawaslu Anambas saat ini telah melakukan peran sebagai komisioner. Jika AMPD merasa tidak puas dengan kinerja Bawaslu, itu merupakan hal yang lumrah.

"Namun apabila AMPD merasa kinerja Bawaslu tidak layak, alangkah baiknya ditempuh dengan jalur hukum. Jika AMPD memiliki cukup alasan untuk komisioner mundur, silahkan dilaporkan ke lembaga kita, yaitu Dewan Kehormatam Penyelenggara Pemilu. Lembaga itu yang menentukan kami layak atau tidak. Kita harus patuh dan taat kepada aturan yang ada," ucapnya singkat sembari diteriaki massa AMPD untuk segera mundur, Sabtu (4/5/2019).

Tidak puas mendengar tanggapan komisioner Bawaslu, Koordinator Tiga AMPD, Muslim kembali menyuarakan bahwa AMPD bukan menyoroti etik komisioner Bawaslu, namun kinerja Bawaslu yang tidak maksimal.

"Kalau memang tidak mampu bekerja, mundur saja. Tanpa harus melapor ke DKPP, coba direnungi kinerja kalian selama ini kemudian hubungkan dengan pernyataan kami. Kami tunggu 45 hari kerja, kalau kalian tidak mundur, kami akan melakukan aksi lagi dengan massa yang lebih banyak," jelasnya.

Aksi damai tersebut dimulai dari Tugu Buak, Tarempa dan berjalan menuju Sekretariat Bawaslu sekitar pukul 09:00 Wib, dan turut dikawal oleh personil Polres Anambas.

Sebelumnyaa, Sekitar 50 masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) Kabupaten Kepulauan Anambas lakukan aksi damai di depan Sekretariat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dalam tuntutannya, AMPD meminta Komisioner Bawaslu mundur, karena dianggap tidak mampu bekerja dan membiarkan pesta demokrasi dirusak oleh politik uang.

Editor: Chandra