Massa AMPD Seruduk Kantor Bawaslu Anambas, Komisioner Diminta Mundur
Oleh : Fredy Silalalhi
Sabtu | 04-05-2019 | 12:04 WIB
demo-anambas.jpg
Massa AMPD datangi Kantor Bawaslu mintak komisioner mengundurkan diri. (Fredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Sekitar 50 masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) Kabupaten Kepulauan Anambas lakukan aksi damai di depan Sekretariat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dalam tuntutannya, AMPD meminta Komisioner Bawaslu mundur, karena dianggap tidak mampu bekerja dan membiarkan pesta demokrasi dirusak oleh politik uang.

"Begitu banyak praktek politik uang, tetapi tidak ada satupun yang diproses. Kami menilai Bawaslu Anambas "Macan Ompong", tutup mata, tutup telinga dan melakukan pembiaran. Bawaslu telah merusak pesta demokrasi 2019 ini," kata Koordinator Aksi, Asril Masbah, Sabtu (4/5/2019).

Asril menyuarakan kembali bahwa Anambas telah dinobatkan sebagai zona merah politik uang. Namun tidak satupun praktek politik uang yang ditindak. Bahkan ada salah satu Calon Legislatif (Caleg) yang tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat, tidak pernah ada di tempat namun mampu meraih suara sekitar 1.000.

"Kalau tanpa bersosialisasi dengan masyarakat, dari mana Caleg itu meraih suara? Inilah salah satu fakta di lapangan maraknya politik uang yang tidak ditindak Bawaslu, dibiarkan oleh Bawaslu," tegasnya.

Dalam aksi tersebut, AMPD meminta komisioner Bawaslu Anambas mundur dari jabatannya. Apabila permintaan tersebut tidak dilakukan selama 45 hari kerja, maka APMD akan kembali melakukan aksi yang lebih besar dan menduduki kantor Bawaslu.

"Kalian tidak mampu bekerja, kalian biarkan pesta demokrasi ini dirusak politik uang. Lebih baik kalian mundur saja, kalau komisioner Bawaslu masih tetap, kami akan melakukan aksi yang lebih besar lagi," ujar Koordinator Tiga AMPD, Muslim dihadapan Tiga Komisioner Bawaslu Anambas.

Muslim menambahkan, Bawaslu hanya kerap menyalahkan wasit ketika pemain melakukan kecurangan.

"Ibaratnya, peserta pemilu adalah pemain, dan wasit adalah KPU. Pemain yang sudah melakukan kecurangan sana-sini, malah menyalahkan wasit. Hanya itu yang mampu dilakukan Bawaslu. Maka kami menilai komisioner Bawaslu tak mampu bekerja maksimal. Padahal kalian sudah disupport anggaran besar, tetapi tak ada hasil yang memuaskan bagi masyarakat," jelasnya.

Sejauh ini, aksi masih terus berlangsung. Dalam unjuk rasa itu, juga dikawal ketat pihak kepolisian untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Editor: Chandra