Musim Kemarau, Debit Air di Kecamatan Siantan Anambas Menipis
Oleh : Alfredy Silalahi
Senin | 25-03-2019 | 17:28 WIB
khairul-anwar-anambas1.jpg
Khairul Anwar, Plt DPUPR Anambas. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Memasuki musim kemarau, sarana prasarana air minum (SPAM) Kecamatan Siantan tidak beroperasi maksimal. Pasalnya debit air telah menipis dan tidak mampu menyalurkan air sesuai kebutuhan masyarakat.

"Kebutuhan perhari itu mencapai 914 kubik, sementara saat ini yang bisa disalurkan hanya 500 kubik. SPAM itu bukan mengenai sumber air, tetapi penyaluran air kepada masyarakat. Memang bukan penyaluran yang bermasalah, tetapi sumber air kita yang mengecil," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Anambas, Khairul Anwar, Senin (25/3/2019).

Khairul menguraikan, di saat sumber air normal, durasi untuk memperoleh air sebanyak 914 kubik hanya 5 jam. Namun, disaat musim kemarau, sumber air mengecil. Butuh waktu 12 jam mendapatkan air 500 kubik.

"Itu pun sudah dibantu pakai mesin penyedot, memang sumber air kita yang mengecil. Kita tak punya sumber air tanah, kalau pun ada kita tak berani melakukan pengeboran, karena daerah kita kepulauan yang punya dampak. Bahkan ahli geologi menyarankan daerah kita jangan melakukan pengeboran," jelasnya.

Untuk menambah pasokan air khusus Kecamatan Siantan, lanjut Khairul, pihaknya menjemput air dari Desa Bayat menggunakan kapal ikan.

"Itupun yang bisa hanya 160 kubik. Dan ini kita bagi untuk limat titik, meliputi Pelabuhan Tanjung Lambai, Pelabuhan Perikanan Tarempa Barat, Mesjid Jami, Mesjid Nurul Ikhsan dan Lapangan Sulaiman Abdullah. Ini lima titik yang kita lakukan pusat pengambilan air," ucapnya.

Editor: Yudha