Kuota CPNS Anambas Didominasi Tenaga Pendidik dan Kesehatan
Oleh : Alfredy Silalahi
Rabu | 12-09-2018 | 15:56 WIB
sahtiar-anambas15.jpg
Ketua Panitia Pelaksana Penerimaan CPNS Anambas, Sahtiar. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Di Kabupaten Kepulauan Anambas memprioritaskan tenaga pengajar dan tenaga kesehatan.

Dimana kuota yang sudah ditetapkan Kemendagri untuk CPNS Anambas sebanyak 296 orang, dibagi menjadi tiga formasi yakni 147 untuk tenaga pengajar, 119 tenaga kesehatan dan 30 kuota tenaga teknis.

"Pendidikan menjadi formasi terbanyak yang diterima pada tahun 2018 yakni sebanyak 147 orang, disusul formasi sesehatan sebanyak 119 orang dan formasi teknis sebanyak 30 orang. Untuk rinciannya dapat dilihat langsung tanggal 19 September mendatang, pada saat pendaftaran yang dilakukan serentak secara nasional melalui portal BKN," kata Ketua Panitia Pelaksana Penerimaan CPNS Anambas, Sahtiar yang juga menjabat sebagai Sekretaris Daerah, Rabu (12/9/2018).

Sahtiar mengakui, pelaksanaan seleksi CPNS akan dilaksanakan di Anambas pada tanggal 20 Oktober 2018 mendatang.

"Seleksi yang dilalui yakni seleksi administrasi, seleksi kompetensi dasar (SKD), dan seleksi kompetensi bidang (SKB). Pelaksanaan seleksi kita laksanakan di Anambas, karena Anambas terpilih untuk menyelenggarakan seleksi," jelasnya.

Terkait sarana dan prasarana seleksi, Sahtiar mengklaim bahwa Pemerintah Daerah telah membersiapkan. Baik itu komputer dan akses internet. Pasalnya pelaksanaan SKD akan menggunakan Computer Asisted Tes (CAT) atau metode seleksi menggunakan komputer.

"Kita sudah minta Dinas Komunikasi dan Informatika menyediakan jaringan internet. Termasuk juga untuk berkoordinasi dengan Palapa Ring Barat (PRB). Terkait kesiapan komputer, akan kita pinjam dari sekolah-sekolah. Ini harus dimatangkan dulu, kalau ini tak siap maka seleksi bisa dilaksanakan di UPT Batam," akunya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Kepulauan Anambas, Jeprizal mengakui selama ini kendala pemerintah terkait pelayanan yakni akses internet. Dia berupaya untuk berkoordinasi dengan PRB mendukung internet cepat selama seleksi dilakukan.

"Kami juga berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian, untuk menentukan lokasi ujian. Agar koordinasi kami dengan PRB tidak gantung," ucapnya.

Editor: Yudha