Wisman Keluhkan Minimnya Infrastruktur Anambas
Oleh : Alfredy Silalahi
Jumat | 13-07-2018 | 14:52 WIB
pesona-Anambas11.jpg
Pesona wisata Anambas.

BATAMTODAY.COM, Anambas - Wisatawan mancanegara pengguna kapal yacht (kapal layar) membutuhkan pelabuhan apung dan boya untuk tambat kapal, baik di Jemaja maupuan di Siantan. Pasalnya, selama ini kapal yacht selalu lego jangkar di laut.

"Para wisatawan selalu mengeluhkan pelabuhan apung dan tempat tambat kapal layar. Karena wisatawan mancanegara lebih dominan menggunakan kapal layar, dan selalu lego jangkar ditengah laut," ujar Gusdi, yang kerap mendampingi para wisatawan mancanegara ketika berkunjung di Jemaja, Jumat (13/7/2018).

Selain itu kata Gusdi, keluhan wisatawan mancanegara yakni tempat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM), cabang Custom, Imigrasi, Quarantine dan Port (CIQP) di Jemaja, serta tempat tukar uang menggunakan visa.

"Kejadiaanya sudah pernah, karena wisatawan ini tidak tahu, maka dia memeasukkan kartu visa ke salah satu mesin ATM di Jemaja, dan tidak bisa mengeluarkan uang. Mereka menjadi kewalahan. Sama seperti mengisi BBM juga kewalahan," ujarnya.

Gusdi menegaskan, sebagai daerah tujuan wisatawan, Anambas sudah seharusnya bergegas untuk menambah infastruktur yang memudahkan kunjungan wisatawan mancanegara.

"Meski akses belum dibuka dari Tioman, Malaysia para wisatawan sudah banyak menggunakan akses Tioman-Jemaja, Anambas. Tetapi setibanya disini, wisatawan kesulitan karena CIQP ada di Siantan. Di Anambas sendiri juga belum ada tempat tukar uang menggunakan visa. Ini yang perlu dibenahi untuk mempermudah kunjungan wisatawan mancanegara. Karena ini dengan sendirinya meningkatkan kunjungan wisatawan ke Anambas," tegasnya.

Gusdi menyinggung, destinasi wisata yang kerap dikunjungi wisatawan di Pulau Jemaja yakni Pantai Padang Melang dan Pulau Akar. "Setiba di Jemaja, yang ditanyakan wisatawan ini yakni Pantai Padang Melang dan Pulau Akar. Mereka memang mengakui keindahan destinasi wisata Anambas. Mungkin masih banyak wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Anambas. Tapi kita harus berbenah," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas, Masykur menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Imigrasi Tarempa. Dan mengenai penukaran uang dengan kartu visa sudah disampaikan kepada Perwakilan Bank Indonesia di Kepri.

"Mengenai CIQP, kita sudah koordinasikan dengan Imigrasi. Analisa nya mereka masih kekurangan personil. Untuk penukaran uang menggunakan visa, kita sudah sampaikan dengan BI. Itu yang sedang dibahas dengan perbankan yang ada di Anambas," jelasnya.

Terkait pengisian BBM dan Pelabuhan Apung menurutnya perlu sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Anambas. "Pariwisata tidak hanya visi-misi Bupati, justru visi-misi nasional. Kita butuh dukungan dari semua OPD. Untuk berbenah kita harus membahu. Keluhan ini sudah kita bahas sebelumnya pada rapat evaluasi. Mungkin, saat ini jumlah wisatawan belum banyak. Apabila meningkat, maka semua akan kita persiapkan," tegasnya.

Editor: Yudha