Meski Kondisi Jalan Darurat, Kendaraan Roda Empat Tetap Nekat Melintasi Jalan Semen Panjang
Oleh : Alfredy Silalahi
Kamis | 05-07-2018 | 13:40 WIB
Jalan-Semen-Panjang-Anambas.jpg
Kondisi Jalan Semen Panjang Anambas. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Sejumlah kendaraan roda empat masih nekat curi kesempatan untuk melintasi Jalan Semen Panjang. Padahal kondisi jalan tersebut sangat parah dan terancam ambruk.

"Kita sudah ingatkan para pemilik kendaraan roda empat agar tidak melintasi Jalan Semen Panjang. Mengingat kondisinya kian hari kian parah. Kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Perhubungan agar ada petugas yang mengawasi jalan tersebut," kata Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Pekerjaan Umum Anambas, Kamis (5/7/2018).

Khairul mengatakan, sebelum adanya pembangunan Jalan Semen Panjang II, pihaknya akan terlebih dahulu mematangkan Jalan Pasir Merah sebagai jalur alternatif untuk menuju Tarempa-Antang atau sebaliknya.

"Untuk membangun Jalan Semen Panjang ini butuh anggaran Rp129 miliar. Kita juga berharap ada bantuan dari Pemprov Kepri atau Pusat. Sembari menunggu itu, kami akan matangkan dulu Jalan Pasir Merah. Karena kondisinya sempit dan jalannya juga sedikit terjal. Mungkin itu diperbaiki dulu,"tambahnya.

Di tempat terpisah, salah satu pemilik kendaraan roda empat, Facri Hidayat mengakui, ditutupnya Tarempa-Antang sangat mempengaruhi biaya tranportasi. Menurutnya kenaikan harga mencapai dua kali lipat karena harus menempuh jalan yang lebih jauh lagi.

"Biasanya ongkos transportasi material bahan bangunan hanya Rp200 ribu sekali jalan dari Tarempa ke Antang. Namun, karena Jalan Semen Panjang ditutup kita harus berkeliling dari Tarempa-Rintis-Pasir Peti-Antang, jadi kami memutuskan untuk menaikkan harga Rp500 ribu," ujar Dayat.

Dayat mengakui, ditutupnya akses tersebut sangat berdampak ada pergerakan perekonomian masyarakat. Dia berharap, agar jalan tersebut segera diperbaiki. "Harapan kami jalan itu harus segera diperbaiki. Kalau memang ada jalan lain, itu saja diutamakan sebagai alternatif. Karena ini sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat," jelasnya.

Salah satu supir, yang melintasi Jalan Semen Panjang mengaku nekad melintasi jalan tersebut karena tidak ada penjagaan petugas.

"Kami mengantar barang dari Tarempa ke Anatang harus melintasi Rintis dan Pasir Peti. Kami lihat disini tidak ada petugas, kami beranikan lewat sini karena kendaraan sudah tanpa muatan. Selain kejar target, kami juga tak sanggup mendengar keluhan masyarakat karena biaya transportasi jafi naik dua kali lipat," ujar supir yang enggan namanya dipublikasi.

Editor: Yudha