Cabjari Tarempa Sosialisasikan Bahaya 'Bullying' bagi Pelajar di Siantan Timur
Oleh : Fredy Silalahi
Kamis | 03-05-2018 | 19:04 WIB
jaksa-masuk-sekolah1.jpg
Program Jaksa masuk Sekolah di Siantan Timur dipimpin langsung oleh Kacabjari Tarempa, Muhammad Bayanullah (Foto: Fredy Silalahi)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Cabang Kejaksaan Negeri Natuna di Tarempa melaksanakan sosialisasi bahaya bullying di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Siantan Timur. Pasalnya bullying sudah mulai menjajal di tingkat sekolah, khususnya di Anambas.

"Kalau ada tindakan bullying, cukup lah sampai di sini. Tindakan bully harus ditinggalkan, apalagi bagi kaum pelajar. Ada ancaman hukumannya karena korban bully akan menderita, seperti merasa tertekan, trauma, malas sekolah bahkan sampai berfikir untuk bunuh diri," ujar Kasubsi Pidum Cabjari Tarempa, Ade Suganda, Kamis (3/5/2018).

Ade menambahkan, bagi pelaku bully ada sanski yang sudah diatur dalam Undang-undang dan Peraturan yang berlaku. Tindakan bullying tersebut meliputi, tindak kekerasan, pelecehan, paksaan, menyalahgunakan maupun mengintimidasi orang lain.

"Ada ancaman hukuman bagi pelaku bully, jika korban bully sangat menderita, maka ancamannya bisa sampai 5 sampai 15 tahun penjara," jelas Ade.

Ade juga mengimbau para pelajar agar tidak terpengaruh terhadap penggunaan komix hingga narkoba. Menurutnya, hal tersebut dapat merusak masa depan hingga merusak tubuh.

"Penggunaan komix dan narkoba bukan membuat kita semakin kuat, justru sebaliknya. Oleh karena itu, jangan sampai terpengaruh komix maupun narkoba yang membuat penyesalan di kemudian hari," pesannya.

Kacabjari Tarempa, Muhammad Bayanullah, mengatakan sosialisasi tersebut merupakan program 'Jaksa Masuk Sekolah' sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional.

"Ini program Jaksa Masuk Sekolah, tidak hanya di Siantan Timur, kami justru menyasar sekolah yang berada di pulau. Kami juga berpesan kepada adik-adik agar menuntut ilmu dengan baik dan penuh semangat demi mencapai cita-cita yang didambakan," ucapnya seraya menyerahkan santunan kepada empat siswa yang kurang mampu, sebagai bentuk motivasi untuk tetap semangat menuntut ilmu.

Editor: Udin