Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Alumni ITB di Kepri akan Gelar Seminar Cari Solusi Bangkitkan Ekonomi Batam
Oleh : Irwan Hirzal
Senin | 09-10-2017 | 17:50 WIB
Wirya-Silalahi.gif Honda-Batam
Ketua panitia seminar alumni ITB, Wirya Silalahi (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Para Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) Provinsi Kepri akan menggelar seminar dalam menyikapi dan mencari solusi membangkitkan kembali Batam menjadi motor ekonomi secara nasional.

Ketua panitia seminar alumni ITB, Wirya Silalahi, mengatakan bahwa kegiatan tersebut akan digelar pada Kamis (12/10/2017) di Hotel Harris, Batam Center. Nantinya akan banyak narasumber yang hadir. Di antaranya Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Sri Adingsih, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Darmin Nasution.

"Ya, kami harapkan pembicara atau narasumber ini semua dari Akademisi. Bagaimana Batam sebagai konsep awal menjadi motor ekonomi nasional. Tapi yang terjadi 2 tahun terakhir bertimbang balik," kata Wirya saat ditemui di Byza Cafe, Mega Mall, Senin (09/10/2017) sore.

Selain narasumber, kata Wira, pihaknya turut mengundang BP Batam, Pemko Batam serta Pemerintah Provinsi Kepri. Diharapkan bisa memaparkan solusi dalam meningkatan ekonomi di Batam secara nasional.

"Kegiatan ini murni dari alumni ITB Prov Kepri, tanpa sponsor atau unsur politik," ujarnya.

Seminar ini juga nantinya akan menyoroti permasalahan dua pemerintahan, BP Batam dengan Pemko Batam. Kata Wira Presiden RI Joko Widodo harus membuat kebijakan serta mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dalam mengatur wewenang BP Batam dan Pemko Batam.

Selain itu, juga menindaklanjuti percepatan pembangunan Pelabuhan Bongkar Muat Tanjung Sauh, Nongsa, dalam meningkatkan ekonomi Kepri, khususnya Batam. Terakhir, Batam ke depan bisa menjadi kota wisatawan dalam menutupi sejumlah karyawan yang di PHK akibat banyaknya perusahaan yang tutup.

"Jokowi sudah perintahkan Batam harus siap menjadi kota digital, karena berdekatan dengan Malaysia dan Singapura dengan meningkatkan jumlah wisatawan. Tapi sampai hari ini Pemko dan Provisi Kepri menolak kehadiran trasportasi berbasis online," pungkasnya.

Editor: Udin