Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jamaah Calon Haji Diingatkan Waspadai Heat Stroke
Oleh : Redaksi
Sabtu | 14-07-2018 | 19:16 WIB
jch-01.jpg Honda-Batam
Ilustrasi - Jamaah calon haji asal Kota Tanjungpinang. (Pemprov Kepri)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Jemaah calon haji (JCH) asal Indonesia diingatkan untuk melakukan sejumlah pencegahan agar tidak terkena heat stroke selama di tanah suci. Menyusul, suhu di Arab Saudi diperkirakan akan mencapai 53 derajat Celsius pada musim haji 2018.

Kondisi suhu seperti itu, akan menjadi kendala tersendiri bagi JCH asal Indonesia. "Yang harus diwaspadai JCH Indonesia itu heat stroke atau serangan stroke karena cuaca panas. Tahun 2017 lalu cuaca di Mekah sekitar 50 derajat celcius, tentunya itu agak menyulitkan jamaah Indonesia. Jadi ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mencegah," kata dr. Fersia Iranita Liza, SpP, Jumat (13/7/2018), seperti dikutip situs resmi Pemprov Kepri.

Banyak mengkonsumsi air sudah menjadi keharusan. Minimal satu hari jemaah harus memenuhi dua hingga tiga liter kebutuhan air selama di tanah suci.

Hal itu dilakukan agar tidak mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Usahakan membawa kemasan minuman kemanapun.

Dokter spesialis Paru ini juga mengingatkan Jemaah untuk membawa masker. "Bukan masker hijau yang untuk bedah itu. Tetapi masker dari bahan kaos yang biasanya banyak dijual di toko kebutuhan haji. Itu wajib dikenakan menutup mulut dan hidung," kata wanita yang akrab disapa Dokter Eci ini.

Masker itu, kata Eci dapat mencegah debu dan juga bakteri masuk melalui hidung dan mulut. Dia juga mengingatkan jemaah untuk membawa botol spray, yang digunakan untuk menyemprotkan air ke masker maupun ke wajah jemaah.

"Hal itu untuk mengurangi resiko terkena heat stroke." ujarnya. "Kalau wudhu basahi juga kepala, untuk mengurangi panas. Nanti kalau sudah kering lagi, semprot dengan spray. Kalau bisa gunakan handuk yang dibasahi air untuk menutupi kepala atau membasuh tubuh." imbuhnya.

Jangan sampai ada jemaah yang tidak mengenakan sandal. "Di pelataran masjid masih diperkenankan menggunakan sandal, kecuali jika memasuki masjid baru dilepaskan. Selama belum ada larangan melepaskan sandal, harus dipakai. Karena tahun lalu ada Jemaah yang kakinya melepuh karena panas," pesan Eci.

Meskipun konsentrasi beribadah, Eci mengingatkan agar jemaah menjaga pola makan dan beristirahat yang cukup. Persiapkan fisik untuk menjalankan wukuf, karena itu termasuk yang paling berat.

Editor: Gokli