Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menpar Dukung Pengembangan Kawasan KEK dan Biro Pariwisata BP Batam
Oleh : Nando Sirait
Jumat | 20-04-2018 | 08:28 WIB
lukita-tuwo-dan-menpar.jpg Honda-Batam
Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya menyatakan dukungannya untuk pengembangan dan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) khusus untuk kawasan pariwisata di Batam (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya, menyatakan dukungannya untuk pengembangan dan pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk kawasan pariwisata di Batam.

Pernyataan itu dikemukakan Arif saat bertemu Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Lukita Dinarsayh Tuwo, di Gedung Marketing Center BP Batam, Kamis (19/04/2018) siang, dalam kunjungan kerjannya ke Batam.

Lebih jauh Arief mengatakan, pembentukan KEK khusus untuk kawasan pariwisata tentu akan membawa dampak yang sangat positif terutama dalam menarik investor dalam menanamkan investasinya di sektor industri pariwisata.

"Manfaatkan letak strategis Batam yang berada dekat dengan Singapura, kita juga mengingat bahwa Batam juga merupakan salah satu pintu masuk ke negara kita yang menyumbang devisa dari kunjungan wisatawan mancanegara," ujarnya.

Dia juga menjelaskan, tidak hanya bagi calon investor, efek positif lain yang akan dibawa dengan adanya pembentukan ini yaitu kepemilikan asing atau investasi di bidang properti. Di mana ini dimaksudkan bagi para warga negara asing yang merupakan pensiunan, diharapkan dapat memiliki tempat tinggal di Batam.

"Jatuhnya jadi silver tourism, tapi hanya berlaku untuk stay aja bukan untuk bekerja. Untuk masalah ini sudah ada peraturannya yang sudah dibuat oleh Pemerintah Pusat. Kita menargetkan untuk silver tourism ini merupakan pensiunan dari Singapura, kenapa kita targetkan begitu karena orang tua yang stay di Indonesia bisa spending lebih dari 2000 dollar. Lebih besar dari beberapa wisman lainnya yang datang ke Batam, ini bagus untuk devisa Indonesia," ucapnya.

Selain itu, saat ini yang perlu untuk dikembangkan di kawasan khusus ini ialah pembentukan financial service center. Arief mengharapkan, untuk pembangunan financial service center ini, dapat menampung mulai dari pihak perbankan, insurance multifinance, sekuritas, dan institusi lain yang berhubungan dengan pihak perbankan.

"Kenapa pihak Kemenpar mengusulkan hal ini, selain bagus untuk mencari dan mengumpulkan para calon investor di satu lokasi yang sama, ini juga merupakan atraksi yang baru yang bergerak di bidang finansial. Singapura juga sudah punya tempat seperti ini, fisiknya juga harus menarik bisa dibuat seperti mall," tuturnya.

Arief juga menanggapi adanya wacana pembentukan Biro Pariwisata yang ingin dikembangkan oleh BP Batam. "Biro pariwisata ini merupakan suatu langkah yang sangat bagus, saat ini tinggal berkoordinasi dengan Gubernur dan Pusat saja," imbuhnya.

Pembentukan Biro Pariwisata ini, menurutnya dapat semakin meningkatkan koordinasi antar institusi Pemerintah yang ada di Batam.

"Biro pariwisata khusus untuk wisatawan ini, tentunya akan melibatkan pihak Dinas Pariwisata Pemko Batam juga. Jadi koordinasi antar institusi ini tidak hanya tentang pembangunan infrastruktur saja, tapi juga untuk perkembangan sektor pariwisata juga," tutupnya.

Editor: Udin