Belum Sempat Ditest Swab, 1 Pasien Reaktif Kabur dari Puskesmas Meral Barat
Oleh : Freddy
Rabu | 30-09-2020 | 19:36 WIB
rahmadi-kabur.jpg
Kepala Dinas Kesehatan Karimun, Rahmadi. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Karimun - Seorang lelaki berusia 18 tahun yang sedang menjalani karantina di Puskesmas Meral Barat, Kabupaten Karimun kabur.

Kadis Kesehatan Kabupaten Karimun, Rahmadi mengatakan, seorang lelaki berusia 18 tahun telah kabur dari Puskesmas Meral Barat, di mana tempat warga tersebut menjalani karantina karena hasil rapid test reaktif.

"Diperkirakan lelaki yang merupakan warga Kecamatan Meral tersebut dilakukan pada Selasa (29/9/2020) malam dari belakang Puskesmas Meral Barat dan baru diketahui kaburnya pada pagi Rabu (30/9/2020) tadi," kata Rahmadi.

Ia menjelaskan, pasien yang kabur tersebut belum sempat dilakukan pengambilan swab, tetapi dari pemeriksaan rapid test di RSUD Muhammad Sani hasilnya reaktif dan diserahkan ke Tim Gugus tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karimun untuk dilakukan karantina di Puskesmas Meral Barat.

Menurutnya, sekarang ini Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Karimun bersama pihak kepolisian sedang melakukan pencarian terhadap pasien yang kabur tersebut, meskipun lelaki tersebut belum dinyatakan terpapar atau positip Covid-19.

"Siapapun yang mengetahui keberadaan lelaki berusia 18 tahun tersebut untuk dapat menginformasikan keberadaannya karena ini demi kebaikan kita semuanya," kata Rahmadi.

Ketika ditanya, apa di Puskesmas Meral Barat tempat warga yang menjalani karantina tersebut ada dilakukan penjagaan, Rahmadi mengatakan di Puskesmas Meral Barat tersebut ada penjagaan yang dilakukan oleh aparat tetapi bagaimana cara kabur pasien yang reaktif tersebut belum dapat dipastikan.

Untuk sementara ini, kata Rahmadi, pasien kasus konfirmasi positif yang dirawat di RSUD Muhammad Sani masih tetap 3 orang dan untuk pasien yang dikarantina di Puskesmas Meral Barat yang sebelumnya ada 7 orang, kini tinggal 6 orang karena ada 1 orang kabur.

Sementara untuk hasil tracing terhadap warga masyarakat yang pernah kontak dengan pasien kasus konfirmasi positif ,sudah dilakukan Tim Gugus tugas bidang kesehatan tetapi jumlah pastinya belum dapat diketahui pastinya.

Editor: Gokli