Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Barantan Tanjungpinang Musnahkan Ratusan Kg Barang Tegahan Hewan dan Tumbuhan
Oleh : Roland Aritonang
Kamis | 13-09-2018 | 12:29 WIB
tegahan-karantina1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pemusnahan barang tegahan hewan dan tumbuhan. (Foto: Roland)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Balai Karantina Pertanian (Barantan) Kelas II Tanjungpinang musnahkan barang tegahan hewan sebanyak 104,18 kg dan tumbuhan 45 kg dari Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) Tanjungpinang dan Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang, Kamis (13/9/2018).

Kepala Barantan Kelas II Tanjungpinang, Donny Muksydayan mengatakan pemusnahaan ini merupakan salah satu langkah dalam menjaga wilayah Kepri agar senantiasa bebas dari penyakit hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia. Media pembawa penyakit hewan dan tumbuhan ilegal yang akan dimusnahkan pada hari ini berasal dari Cina, Singapura dan Malaysia.

"Yang kami musnahkan ada sebanyak 104,18 kg dari komoditi hewan seperti daging sapi, daging babi, ayam, bebek, telur dan produk hewan lainnya," papar Donny.

Ia menjelaskan seluruh barang tegahan ini diketahui dengan frekuensi 27 kali, serta komoditi tumbuhan diantaranya seperti beras, buah mangga, buah rambutnya, bawang merah sayuran segar dengan berat seluruhnya 45 kg dengan frekuensi penahanan 9 kali.

"Barang tegahan ini yang dimusnahkan yang ditegah dari pelabuhan SBP Tanjungpinang dan Bandara RHF Tanjungpinang," katanya.

Diketahui bahwa barang tegahan ini rata-rata atau kebanyakan yang diamankan pada bulan Agustus 2018. Menurutnya yang paling banyak membawa barang-barang ini merupakan Warga Negera Indonesia (WNI) yang datang ke Tanjungpinang.

"Jika melihat ini merupakan tantangan kami ke depan. Justru malah WNA yang lebih komperatif dibandingkan WNI," ucapnya.

Menurutnya Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang saat ini konsen dengan pangan pada penahanan pengiriman benih dari Malaysia, Cina, Singapore yang dibawak penumpang yang di ketahui dibawa ke Jawa melalui Tanjungpinang

"Jangan dilihat jumlah barangnya, tapi ini ada potensi benih bibit hama yang dapat membawa ke indonesi karena ini sangat konsen kami jadi kami minta mohon dukungan memang kita harus bersinergi bersama-sama untuk memberantas ini," tutupnya.

Editor: Yudha