Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dolar AS Masih di Atas Angin, Rupiah Melemah ke Rp14.386
Oleh : Redaksi
Rabu | 11-07-2018 | 17:28 WIB
dolar-as1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Dolas Amerika Serikat yang terus menguat. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp14.386 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot hari ini, Rabu (11/7). Level itu menunjukkan pelemahan sebesar 19 poin atau 0,13 persen dari penutupan perdagangan kemarin, Selasa (10/7) di Rp14.367 per dolar AS.

Bersama rupiah, sejumlah mata uang negara di kawasan Asia juga melemah di hadapan dolar AS. Mulai dari peso Filipina melemah 0,02 persen, rupee India minuskkko 0,15 persen, dolar Singapura minus 0,23 persen, baht Thailand minus 0,24 persen, ringgit Malaysia minus 0,32 persen, dan won Korea Selatan minus 0,48 persen. Hanya yen Jepang yang menguat 0,15 persen dari dolar AS.

Begitu pula bagi mata uang negara maju, semuanya kompak melesu. Franc Swiss melemah 0,05 persen, poundsterling Inggris minus 0,09 persen, euro Eropa minus 0,12 persen, rubel Rusia minus 0,21 persen, dolar Kanada minus 0,3 persen, dan dolar Australia minus 0,6 persen.

Reza Priyambada, Analis Senior CSA Research menilai rupiah akan kembali tertahan di zona merah karena dolar AS akan menikmati penguatan dari beberapa mata uang, khususnya poundsterling Inggris.

Ia bilang, poundsterling melemah karena kisruh di internal pemerintahan Inggris yang dipicu keluarnya dua pejabat penting akibat perselisihan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Britania Exit/Brexit).

"Imbasnya rupiah ikut terkena pelemahan. Hal ini membuat masih rentannya rupiah dan menghalangi potensi kenaikan lanjutan," katanya dalam riset.

Sementara dari internal, wacana pemerintah yang ingin mendongkrak ekspor dan mengurangi impor rupanya belum berhasil memberi sentimen positif kepada rupiah.

"Begitu pula dengan langkah pemerintah yang sedang mengidentifikasi sejumlah sektor yang terkena dampak perang dagang AS-China, tampaknya belum cukup kuat mempertahankan rupiah di zona hijaunya," pungkasnya.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Dardani