Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Massa Buruh Ditemui Kapolda Kepri di Graha Kepri
Oleh : Nando Sirait
Senin | 07-05-2018 | 17:28 WIB
demo-di-graha-kepri.jpg Honda-Batam
Massa buruh saat menyampaikan tuntutan di depan Graha Kepri Batam Center. (Foto: Nando Sirait)

BATAMTODAY.COM, Batam - Massa buruh dari aliansi serikat pekerja yang melakukan aksi demo di Graha Kepri, Batam Center, Batam, Senin (07/05/2018), tiba sekitar pukul 13.00 WIB, dengan berjalan kaki.

Pekerja dari K-SPMI (Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), F-SPMI (Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia) itu menamakan diri Aliansi Serikat Kota Batam. Mereka terus meneriakkan yel-yel untuk menurunkan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kepulauan Riau, Tagor Napitupulu.

Ratusan petugas kepolisian yang telah bersiaga sejak pagi hari, terlihat bersiap-siap dan mensiagakan satu unit mobil water canon guna mengantisipasi adanya bentrokan dengan petugas kepolisian.

Massa pekerja sendiri juga tampak tidak senang dikarenakan tidak adanya perwakilan dari Pemerintah Provinsi Kepri. Perwakilan pekerja bahkan meneriakkan nama Gubernur Kepri, Nurdin Basirun agar turun menemui massa.

Tidak hanya itu, perwakilan serikat pekerja juga mengucapkan permintaan maaf mereka kepada masyarakat batam karena telah menganggu arus lalu-lintas.

"Kami memohon maaf terhadap Masyarakat Kota Batam karena menggangu arus lalu-lintas, saat pawai yang kami lakukan dari berbagai titik kumpul yang sudah kami tentukan. Kami juga meminta maaf kepada para pengguna jalan di depan Graha Kepri atas gangguan yang kami lakukan," ujar Pimpinan Cabang Forum Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kota Batam, Muhammad Mustofa

Setelah menunggu hingga pukul 14.30 WIB, Kapolda Kepri Irjen Didid Widjanardi menemui massa yang terlihat semakin gelisah akibat tidak adanya pewakilan Gubernur Kepri. "Saya menghargai kegiatan yang saudara-saudara lakukan," kata Didid.

Ia mengatakan sebagai aparat, aksi solidaritas buruh yang digelar kali itu sudah sesuai dengan amanat undang-undang tentang kebebasan menyampaikan pendapat.

Ia kembali menegaskan, aksi ini tidak untuk berhadapan antara Polisi dan Buruh. "Polisi disini berfungsi menjamin kegiatan aspirasi berjalan aman dan nyaman. Jika eskalasi berubah, kami tidak segan tindak tegas," ucapnya.

Ratusan demonstran buruh yang melakukan aksi meminta bertemu dengan perwakilan pemerintah provinsi khususnya Gubernur Kepri Nurdin Basyirun terkait PP 78 tahun 2015 mengenai pengupahan.

Hingga saat ini para pekerja terlihat masih bertahan di depan Gedung Graha Kepri, dimana pihaknya juga mengancam akan menginap sampai para pekerja ditemui oleh Gubernur Kepri.

Editor: Dardani