Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Resahkan Warga Sekitar

Limbah B3 Diduga Ditimbun di Dekat Lokasi Perumahan Bagaman Tanjunguncang
Oleh : Yosri Nofriadi
Jumat | 20-04-2018 | 16:05 WIB
timbunan-limbah1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ini lokasi yang diduga jadi tempat penimbunan limbah B3. (Foto: Yosri)

BATAMTODAY.COM, Batam - Tumpukan limbah komponen elektronik dan karet di bekas perusahaan scrab di Tanjunguncang, Batuaji, dekat Perumahan Bagaman, sudah tidak terlihat lagi. Limbah mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) itu diduga sengaja ditimbun pemiliknya di lokasi tersebut.

Sebab, pantauan di lokasi, tumpukan limbah tersebut kini sudah diratakan dan ditimbun tanah. "Iya, sepertinya sengaja ditimbun. Lihat saja ke sana sudah diratakan dengan tanah. Baru tadi pagi saya lihat. Mungkin sudah seminggu ini mereka timbun," ujar Nedi, warga Perumuhan Perumahan Bagaman, Jumat (20/4/2018).

Warga Perumahan Bagaman, dekat lokasi penimbunan itu, sangat menyesalkan jika limbah tersebut ditimbun begitu saja. Mereka khawatir berdampak buruk bagi lingkungan tempat tinggal mereka.

"Lokasi timbunan limbah itu lebih tinggi dari perumahan kami. Nanti resapan air ngalir ke perumahan ini. Selama ini sudah cukup mengganggu kami, sekarang malah ditimbun," ujarnya.

Sebelum limbah tersebut ditimbun, warga sudah berulang kali komplain karena berdampak buruk bagi lingkungan tempat tinggal warga di sana. Pihak perusahaan atau pemilik limbah kerap membakar tumpukan limbah elektronik dan karet tersebut sehingga asap yang cukup menyengat menyebar hingga ke pemukiman warga.

Selain itu saat hujan warga di sana gatal-gatal karena terkontaminasi dengan aliran air yang mengalir dari rumpukan limbah tersebut.

"Airnya berwarna merah, kalau kana kulit langsung gatal-gatal. Air dari lokasi tumpukan limbah itu memang ngalir ke sini perumahan Bagaman jadi kami tak bisa ngelak," ujar Roland warga lainnya.

Pantauan di lokasi, tanah timbunan limbah sudah mulai merata di sekitar lokasi limbah.Diatas tanah itu ditanami bibit singkong. Aktifitas penimbunan sepertinya baru dilakukan beberapa hari terakhir ini sebab ada bekas roda truk pengangkut tanah di atas lahan yang ditimbun. Tumpukan limbah yang semula menggunung di sekitar lahan bekas perusahaan scrab itu sudah tak terlihat lagi.

Informasi yang diperoleh limbah yang ditimbun itu merupakan limbah dari PT IBL yang sudah tutup sejak tahun 2014 lalu. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan scrab yang mengolah dan menampung barang-barang bekas berupa karet dan VCB dari perusahaan lain.

Pihak Lembaga Pemberdayaan Masyarakat kelurahan Tanjunguncang sebelumnya sudah menyampaikan keluhan warga tersebut ke Dinas Lingkungan Hidup kota Batam. Namun belum ada tindakan berarti apapun.

Editor: Yudha