Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kadis KUMPP Anambas Pertanyakan Izin Edar Beras Merk Citra Mandiri
Oleh : Alfredy Silalahi
Selasa | 13-03-2018 | 14:26 WIB
usman1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Usman, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas. (Foto: Alfredy)

BATAMTODAY.COM, Anambas - Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kepulauan Anambas, Usman mempertanyakan izin edar beras merk citra mandiri yang hanya beredar di Kabupaten Kepulauan Anambas. Pasalnya, distributor maupun kilang citra mandiri tidak ada ditemui di Indonesia.

?

"Kami heran, nama toko bisa sama dengan merk beras. Apa izin edarnya sudah terdaftar ya? Soalnya kami sudah melihat di Jawa dan Tanjungpinang tidak ada beras citra mandiri beredar. Apakah citra mandiri ini punya kilang sendiri," ujar Usman, Kadis KUMPP Anambas, Selasa (13/3/2018).

Usman menerangkan, perusahaan citra mandiri ini menjadi pertanyaan sejak melakukan pengujian ke Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

"Awalnya kami melakukan pengujian ke Tanjungpinang, di sana tidak ada ditemui beras merk citra mandiri. Kemudian kami ke Dirjen, dan ini menjadi pertanyaan," jelasnya.

Usman mengakui, hasil parameter yang dilakukan ke Dirjen citra mandiri memiliki serajat sosoh 100 persen, kadar air 13,28 persen, butir patah 4,59 persen.

"Dari hasil parameter pengujian, beras citra mandiri masuk kategori premium. Kalau di Tanjungpinang, beras yang menyerupai ini harganya berkisar Rp 12.500 tetapi di Anambas mencapai Rp 16.000 per kilogram," jelasnya.

Menurut Usman, beras citra mandiri tersebut diganti dengan beras merk lain yang jelas izin erdarnya. "Harga beras citra mandiri ini sangat memberatkan konsumen. Alangkah baiknya beras merk citra mandiri ini diganti dengan beras lain," tegasnya.

Sementara, salah satu distributor beras PT Citra Mandiri, Boncai mengatakan beras citra mandiri didatangkan dari pabrik di Cibinong. Dan harga belinya mencapai Rp 14.000 per kilogram. "Perusahaannya ada di Cibinong. Kalau tidak percaya tanyakan saja pabriknya di Cibinong," katanya.

Editor: Yudha