Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Diamankan di Area Pelabuhan Sei Kolak Kijang

Lima Kontainer 'Misteri' yang Diamankan Polsek Bintim Akhirnya Mendarat di Mapolres Bintan
Oleh : Syajarul Rusydy
Kamis | 08-03-2018 | 08:26 WIB
pengangkutan-kontainer.jpg Honda-Batam
Proses pengangkutan container ke truck fuso (Foto: Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Lima unit kontainer yang diamankan dan di-police line Polsek Bintan Timur (Bintim) di area Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Kecamatan Bintim, Selasa (6/3/2018) petang, akhirnya dibawa ke Malolres Bintan.

Namun sampai saat ini, isi di dalam kontainer itu masih menjadi misteri. Pasalnya, tak satupun pihak kepolisian dan otoritas terkait bersedia memberikan pernyataan terkait penangkapan kelima kontainer itu.

Dari informasi yang berhasil dihimpun BATAMTODAY.COM di lapangan, kontainer itu berisikan berbagai jenis barang. Di antaranya sejumlah alat kesehatan (alkes), mikol, garmen, kosmetik dan lainnya, yang diduga ilegal.

"Isinya macam-macam, selain itu kontainer-kontainer ini juga tidak memiliki izin," beber sumber saat ditemui di Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Rabu (7/3/2018).

Kelima kontainer ini disebut 'misteri', karena pihak kepolisian hingga saat ini masih belum bersedia memberikan keterangan terkait 'dosa' kelima kontainer itu. Kapolsek Bintan Timur (Bintim), Kapolsek Bintim AKP Abdul Rahmanan, hanya meminta pewarta untuk bersabar karena masih menunggu arahan pimpinan.

"Saya no coment, kita tunggu arahan pimpinan ya," ujar Kapolsek Bintim AKP Abdul Rahman.

Pantauan BATAMTODAY.COM di lapangan, kontainer yang disita kepolisian itu terdiri dari lima unit. Empat di antaranya berwana merah dan berlebel 'Pelni Logistic' dan satu lainnya berwarna biru.

Kelima kontainer itu diangkut dari Kijang dengan menggunakan truck fuso sebanyak lima unit. Dalam pengankutan, juga disaksikan Kapolsek Bintim, AKP Abdul Rahman beserta jajaran, Kasatreskrim Polres Bintan, AKP Adi Kuasa Tarigan besera jajaran, Pihak Pelindo I Cabang Tanjungpinang, PPNS Bintan Stia Kurniawan dan RW setempat.

Editor: Udin