Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ngopi Bareng AJI, Bahas Penertiban Medsos di Pilwako Tanjungpinang
Oleh : Ismail
Rabu | 28-02-2018 | 16:38 WIB
aji-ngopi1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang melaksanakan Ngobrol Pagi (Ngopi) membahas pengawasan pilkada damai dalam penggunaan media sosial. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Tanjungpinang melaksanakan Ngobrol Pagi (Ngopi) membahas pengawasan pilkada damai dalam penggunaan media sosial di kawasan Kilometer 9 Tanjungpinang, Rabu (28/2/2018).

Dalam diskusi tersebut, dihadiri sejumlah narasumber mulai dari timses kedua calon walikota, polisi, jaksa, akademisi, praktisi hukum, Kominfo, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tanjungpinang.

Mengambil tema mengawal Pilkada Damai 'Solusi Menertibkan Media Sosial pada Pilkada', diskusi tersebut membahas tentang peran medsos dalam menyebarkan berita hoak serta penanganannya. Kapolres Tanjungpinang, AKBP Ardyanto Tedjo Baskoro mengungkapkan, untuk mencegah hal tersebut, pihaknya melalui unit Cyber Troops telah siap menangkal bahkan menutup akun medsos.

Unit yang telah dibentuk sejak 2017 lalu ini telah dipersiapkan dan teruji kepiawaianya dalam menangkal dan menindak hal yang berkenaan dengan Undang-undang ITE.? Diakuinya, hingga saat ini sudah cukup banyak akun berkonten negatif yang telah ditutupnya.

"Tanpa ada laporan pun akun-akun yang memuat konten negatif akan kita tutup. Bahkan, kami juga memverifikasi akun-akun yang dianggap meresahkan," ungkapnya.

Sementara itu, anggota Panwaslu Tanjungpinang Maryamah menyebut, pihaknya yang juga masuk dalam Gakkumdu memang memiliki kewenangan menangani permasalahan di medsos. Melalui pantauannya, hingga kini pihaknya belum menemukan pelanggaran oleh akun resmi kedua pasangan calon. Ia mengatakan, apabila ada pelanggaran maka pihaknya akan menindak serta memeroses tindakan tersebut.

"Namun hanya untuk akun medsos yang didafrtarkan oleh paslon. Di luar itu maka dilakukan kerjasama dengan pihak lainnya," katanya.

Ia menambahkan, sejauh ini akun yang didaftarkan kedua paslon masih belum ramai pengikut. Kenyataannya, malah yang ramai itu akun yang tidak terdaftar di KPU dan Panwaslu.

Editor: Yudha