Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

H-1 Imlek, Harga Ikan 'Keberuntungan' di Tanjungpinang Masih Rp180 Ribu
Oleh : Habibi Khasim
Kamis | 15-02-2018 | 10:38 WIB
dingkis01.jpg Honda-Batam
Ikan dingkis, yang dipecaya membawa keberuntungan oleh warga Tionghoa. (Foto: Habibi Khasim)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Ikan tahunan yang dipercaya membawa rezeki bagi siapa yang menyantapnya dalam kepercayaan orang Tionghoa, Kamis (15/2/2018) pagi atau H-1 Imlek, banjiri meja pedagang ikan di Pasar Tradisional KUD Tanjungpinang.

Namun, kan yang bernama 'dingkis' ini harganya masih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Jika tahun-tahun sebelumnya harganya bisa capai Rp400 ribu/Kilogram, pagi ini masih di angka Rp180 ribu/Kilogram untuk ukuran besar.

Menurut sejarahnya, ikan ini di kalangan masyarakat Tionghoa, Kepulauan Riau mampu membawa keberuntungan. Itu bukan dilihat dari ikannya, melainkan telurnya, karena ikan ini hanya bertelur saat tahun baru Imlek.

"Ikan dingkis dipercaya menjadi ikan yang membawa keberuntungan, karena ikan ini hanya bertelur pada tahun baru Imlek. Tidak akan kita jumpai ikan ini bertelur saat bukan Imlek," kata Biksuni Surya Mula, Kamis (15/2/2018).

Karena ikan ini rutin dicari warga Tionghoa, pedagang ikan pun membanjiri meja dagang mereka dengan ikan dingkis. Lagipula, memang saat musim angin Utara seperti sekarang ini, nelayan banyak tidak melaut, sehingga ikan pun langka di Tanjungpinang.

Pantauan BATAMTODAY.COM, banyak juga pedagang dari kalangan Tionghoa yang membuka lapak tidak hanya di pasar tradisional, ikan Dingkis juga dijual di pinggir jalan raya.

Harga yang ditawarkan pun beraneka ragam, mulai dari Rp50 ribu/Kilogram untuk ukuran kecil, Rp90 ribu/Kilogram untuk ukuran sedang dan Rp150 ribu untuk ukuran agak besar.

"Yang grade A dijamin bertelur tua harganya Rp180 ribu sampai Rp200 ribu. Tetapi kita lihat, biasanya sore atau malam harganya semakin tinggi, bisa jadi sampai Rp300 ribu," kata Edi, salah satu pedagang ikan dingkis di Pasar Tradisional KUD Tanjungpinang, Kamis.

Editor: Gokli