Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Menyikapi Kenaikan Harga Beras
Oleh : Redaksi
Senin | 12-02-2018 | 17:50 WIB
angkut-beras1.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Kuli angkut sedang mengangkat karung beras. (Foto: Ist)

Oleh Indah Rahmawati Salam

PEREKONOMIAN kita saat ini sedang optimis untuk tumbuh dan terus mengalami kenaikan. Dengan pendapatan dan pertumbuhan nasional yang semakin meningkat kita bisa melihat sebuah kemajuan dan perkembangan kita daripada negara lain. Melihat pendapatan nasional per tahun Indonesia bisa memberikan konstribusi kemajuan perekonomian.

Ekonomi makro sangat berpengaruh dalam perkembangan ekonomi saat ini. Salah satunya yaitu pertumbuhan ekonomi itu bisa di lihat dengan permintaan domestic yang masih menjadi keutamaan kinerja perekonomian. Selain itu, impor dan ekspor, juga investasi. Tetapi dalam beberapa bulan ini perekonomian di Indonesia sedang mengalami suatu cobaan. Beras yang menjadi bahan pokok utama masyarakat kini sedang bermasalah.

Sekarang ini Harga beras sudah sampai pada tingkatan titik tertinggi di awal tahun 2018 ini, dan sebelumnya pemerintah sudah mengatakan kalau stok beras di Bulog akan tercukupi sampai dengan masa musim panen yaitu di akhir Januari atau di awal Februari ini.

Tepatnya di Pasar Induk Beras Cipinang, harga suatu beras dengan jenis medium ini pada minggu lalu mencapai di antaranya Rp10.500 sampai dengan Rp11.500. harga ini sudah jauh melebihi dengan harga beras yang pada awal tahun 2017 sekitar Rp 9.500. Kenaikan harga ini tentunya akan menciptakan ketidak pastian dan sekaligus masyarakat, produsen, atau konsomen akan menjadi terbeban.

Harga beras sekarang ini yang masih tinggi menyebabkan munculnya kecurigaan dan berbagai penyebab. Penyebabnya bisa terjadi karena kesengajaan untuk menahan stok beras, inilah yang menyebabkan kelangkaan. Bila terjadi kelangkaan pasti akan membuat harga menjadi naik. Dan tentunya para oknum yang tidak bertanggung jawab atau bisa disebut mafia ini selanjutnya mengeluarkan beras ke pasar dan akan memperoleh keuntungan yang tidak sedikit.

Para mafia inilah yang sulit disentuh oleh hukum, maka dari itu kita berharap KPK juga proaktif mengawasi arus ini. Harga beras naik juga karena disebabkan data yang disampaikan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemenag) soal kondisi stok beras berbeda. Hal ini bisa menjadi penyebab harga beras naik dan juga terjadinya kelangkaan di berbagai daerah.

Lalu langkah bagaimana agar bisa meredam kenaikan harga beras?

Sekarang ini stok beras yang berada di Bulog saat ini sekitar 930 ribu ton. Seharusnya sesuai perhitungan stok beras Bulog harus diatas satu juta ton lebih agar kedepannya jika terjadinya kenaikan harga beras Bulog akan dapat mengantisipasi dan stok beras tetap aman agar harga beras dapat terkendali.

Sepertinya pemerintah tidak mau mengambil risiko terjadi suatu kekurangan stok beras yang dapat menyebabkan kenaikan harga di masyarakat. Sehingga pemerintah yang bertugas memberikan pelayanan pada masyarakat sekarang ini sedang berusaha. Hal yang dilakukan pemerintah yang melalui menterinya lebih tepatnya Kementerian Perdagangan atau Kemendag akan melakukan tindakan membuka keran impor beras khusus sebanyak 500.000 ton.

Mengimpor beras adalah merupakan salah satu kebijakan pemerintah agar bisa menekan tingginya harga beras di pasaran sekarang ini. Termasuk melakukan tindakan kelancaran arus barang, terutama dalam menjalankan impor beras. Sementara Bank Indonesia akan memantau sumber -sumber mana yang menyebabkan inflasi dan pengendalian di sisi moneter.

Dari hasil infromasi oleh Ombudsman yaitu lembaga Negara yang mengawasi pelayan publik di Indonesia yaitu ada 31 provinsi pada 10-12 Januari 2018 stok beras di berbagai daerah memang menurun dan tidak merata. Sehingga kondisi yang terjadi ini ada dimana situasi yang sebentar lagi Indonesia akan mengalami masa musim panen raya.

Pemerintah juga memerintahkan kepada seluruh pelaku usaha dibidang perberasan di Indonesia agar wajib menyalurkan stok beras kepada pasar dan jangan menahan atau menimbun stok beras yang akan berakibat kenaikan harga beras. Hal ini dilakukan agar harga beras yang ada di pasaran segera terkendali lagi seperti yang diatur dalam Harga Eceran Tertinggi (HET).

Tindakan itu tentunya diharapkan agar dapat meredam harga beras yang saat ini sedang dalam lonjakan tinggi. Bahkan sekarang ini Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla memerintahkan kepada Bulog dan jajarannya melakukan operasi pasar besar - besaran yang berguna untuk meredam kenaikan harga beras yang di pasaran saat ini.

Pemerintah terus berusaha dan akan menjamin pada saat akhir Januari 2018 sudah mulai panen, maka stok beras akan tetap aman. Dan apabila langkah operasi pasar besar-besaran itu, tidak bisa untuk menurunkan harga beras maka tindakan pemerintah akan membuka opsi yaitu akan impor beras. Maka dari hasil ini pemerintah telah meminta kepada Bulog untuk meninjau dahulu opsi impor dalam keadaan yang bisa dibilang mendesak dan darurat. Sehingga opsi impor beras tersebut tak lain adalah untuk bertujuan menstabilkan harga dan stok beras yang terjadinya sekarang ini.

Pemerintah juga sebelumnya melakukan tindakan dengan mempercepat masa panen, penambahan luas lahan pertanian, sampai dengan pengawasan di lapangan lebih intensif mengenai penimbunan beras melalui satgas pangan. Bahkan pedagang saat ini ikut membantu pemerintah untuk mengatasi kenaikan harga beras.

Sejumlah pedagang yang akan menerima penyaluran beras impor untuk Oprasi Pasar (OP) umumnya adalah pedagang di, Koperasi, Perpadim, dan PIBC. Operasi pasar harus dipaksa dilakukan guna untuk menstabilkan harga beras yang melambung dengan harga tinggi.

Perlu diketahui juga bahwa pemerintah mengimpor beras bukanlah hal yang tabu karena pemerintah belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi lebih dari 250 juta penduduk Indonesia sepanjang tahun. Pemerintah sepenuhnya bertanggung jawab pada kesejahteraan rakyat dengan memenuhi kebutuhan pangannya. Bahkan jika kebutuhan beras dalam negeri ini tidak dibantu dengan mengimpor beras di saat musim paceklik ini, dapat dipastikan bahwa harga beras akan semakin melambung tinggi dan membuat rakyat makin terpuruk.

Dengan perlu catatan untuk memperkuat stok beras yang ada sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang liar. Bukannya untuk membanjiri pasar sehingga membuat harga beras produksi petani menurun tajam. Dengan begitu pemerintah harus mengatasi permasalahan tersebut salah satunya adalah opsi untuk melakukan impor beras di Negara Vietnam dan Negara Thailand.

Karena stock beras yang berada di Bulog saati ini Cuma 930 ribu dan hal ini tidak akan mengganggu petani lokal sebab beras yang berasal dari impor ini hanya untuk memperkuat stock dan akan di lepas jika terjadinya kelanngkaan dan tidak memenuhi kebutuhan rakyat.

Sehingga pemerintah berusaha menjamin dan melindungi kesejahteraan petani dan keberlangsungan industri pertanian di seluruh Indonesia. Seharusnya para petani, pedagang, juga masyarakat harus mendukung pemerintah dengan melaporkan jika terjadi kecurigaan penimbunan atau penahanan stock beras.

Sehingga proses arus suplai menjadi lancar. Karena hal itu terjadi tidak hanya 1 daerah saja tetapi berbagai provinsi agar tidak terjadinya gejolak harga beras.*

Penulis adalah Mahasiswi IAIN Kendari