Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PMI Bintan Rawat Orang Gila Hingga Bisa Berkebun
Oleh : Syajarul Rusydy
Kamis | 07-12-2017 | 17:38 WIB
pmi_di_bintan.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Mio, salah seorang pasien, saat membersihkan perkarangan markas PMI Bintan. (Foto:Syajarul Rusydy)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bintan, berhasil merawat orang gila, hingga bisa berkebun. Namun dengan anggaran yang terbatas, tidak semua orang gila mampu ditampung PMI Bintan.

Kordinator PMI Bintan, Aspani kepada BATAMTODAY.COM menyampaikan bahwa pihaknya, kerap mengamankan orang gila yang berkeliaran di Bintan. Untuk dimandikan serta dirawat, di markas PMI yang beralamat Jalan Nusantara KM 20 Kijang, Kelurahan Sei Lekop, Kecamatan Bintan Timur.

"Kita memang sering mengamankan orang gila yang berkeliaran di Bintan. Dengan maksud agar bisa kita perlakukan layaknya manusia normal, di markas kita ini," beber Aspani saat ditemui di Markas PMI, Kamis (7/12/2017).

Namun, kata Aspani pihaknya tidak bisa merawat orang gila secara terus menerus. Mengingat perwatan yang dilalukan PMI, menggunakan anggaran hasil iyuran anggota dan juga masyarakat yang sangat terbatas.

"Kita hanya mampu merawat sesaui kekuatan kas yang kita punya, makanya kalau masih ada orang gila yang berkeliaran di Kijang, itu bukan karena kita sengaja lepasakan. Tapi itulah kenyatan, namun apabila kita punya anggaran mereka kita amankan dan bersihkan lagi," ujar Aspani.

Dari banyak orang gila yang berhasi diamankan PMi, ada satu yang sudah tinggal bersama PMI Bintan, selama tiga tahun, yakni Pak Mio. Peria asal Bintan Timur itu, kini sudah mampu menjalani aktifitas dengan berkebun.

"Ada satu orang yang sudah lama tinggal dengan kita, biasa kita panggil dia Pak Mio. Beliau sekerang sudah bisa berkebun, diatas lahan yang terbatas, dibekang markas kita," kata Aspani.

Selain bercocok tanam, pak Mio ini juga rajin membersihkan halaman markas PMI. Hanya saja dia belum mampu berkomunikasi dengan lancar, sehingga masih anggak sulit untuk mengarahkannya.

"Pak Mio ni bukan hanya berkebun saja, dia juga rajin bersihkan halaman, disaat sore hari. Tapi ya itu masih susah diajak komunikasi," timpal Aspani.

Editor: Dardani