Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenalan Lewat Facebook, Gadis 17 Tahun Ini Dibawa ke Hotel Kawasan Nagoya
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 15-11-2017 | 15:26 WIB
Kerabat-Korban-pelecehan1.gif Honda-Batam

PKP Developer

Salah satu kerabat korban (Kiri) saat membut laporan di Mapolresta Barelang. (Foto: Romi)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengawasan terhadap anak-anak terkait media sosial harus semaksimal mungkin dilakukan orang tua. Sebab, sudah banyak korban-korban asusila berawal dari perkenalan di sosial media.

Seperti yang dialami seorang gadis berusian 17 tahun berinisial BM, ia diantar pihak keluarga untuk membuat laporan pelecehan seksual ke Mapolresta Barelang, Selasa (14/11/2017) sore kemarin.

Menurut kakak korban yang ditemui di Mapolresta Barelang, Rabu (15/11/2017), korban awalnya dilaporkan keluarga dengan laporan orang hilang, karena tidak kunjung pulang.

"Awalnya kami buat laporan orang hilang, karena dia (korban) tidak pulang. Kami juga sudah menyebar fotonya," ungkapnya.

Dijelaskan, korban menghilang pada Minggu (12/11/2017) sore, dan ditemukan pada Senin (13/11/2017) malam di kawasan Sengkuang.

"Saudara kami ini memiliki sedikit mengalami keterbelakangan mental, atau IQ nya rendah. Jadi mudah saja dipengarahui orang. Pengakuannya, ia telah dibawa ke hotel oleh seorang pria," terangnya.

Ditambahkan, korban mengenal pria tersebut melalui media sosial facebook. Kemudian mereka janjian di Pantai Melayu dan korban dibawa ke hotel Kawasan Nagoya.

"Kami tinggal di daerah Barelang. Karena seharian tidak ada kabar, kami juga minta bantuan polisi melacak nomor saudara kami. Dan ditemukan di lapangan bola Sengkuang. Pengakuannya dibawa ke hotel oleh pria itu. Tapi sekarang pria itu tidak tahu lagi berada dimana," terangnya.

Sementara Kanit PPA Polresta Barelang, Iptu Drefani Diah Yunita, mengatakan, pihaknya masih mendalami laporan yang dibuat keluarga korban. "Laporannya baru masuk, dan kita masih dalami. Korban juga belum dipanggil untuk diperiksa," katanya singkat.

Editor: Yudha