Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Panglima TNI Minta Maaf dan Akui Masih Ada Prajurit Korupsi dan Terlibat Narkoba
Oleh : Redaksi
Jumat | 06-10-2017 | 18:39 WIB
prajurit.gif Honda-Batam
Suasana peringatan HUT ke-72 Tentara Nasional Indonesia di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten, Kamis (5/10/2017) (Sumber foto: KOMPAS.com)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Masa jabatan Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI bakal berakhir Maret 2018 mendatang. Meski di bawah kepemimpinannya TNI mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari rakyat, namun Gatot merasa institusinya belum sempurna betul.

Gatot mengakui bahwa masih banyak personel TNI yang melakukan tindakan di luar kepatutan sebagai seorang prajurit TNI.

"Saya mengetahui persis ada prajurit-prajurit saya yang melakukan tindakan di luar kepatutan," ujar Gatot dalam wawancara khusus dengan Rosiana Silalahi dalam "Rosi" di Kompas TV yang tayang pada Kamis (5/10/2017) malam.

Tindakan tidak patut tersebut, antara lain terlibat penyalahgunaan narkoba dan terlibat tindak pidana korupsi. Gatot pun meminta maaf kepada masyarakat akan hal itu.

"Dalam kontek ini, saya minta maaf betul kepada seluruh masyarakat Indonesia. Belum sempurna betul TNI," ujar Gatot.

Namun demikian, Gatot merasa sudah menanamkan pondasi yang cukup kuat dalam hal antinarkoba dan antikorupsi di jajaran militer, yakni penerapan sanksi maksimal bagi yang melanggar.

"Tidak ada ampun itu. Walaupun tantangannya berat dan sulit, tidak ada ampun, dia harus ke luar (dari TNI)," ujar Gatot.

Dengan begitu, meskipun nanti dirinya tidak menjabat sebagai orang nomor satu di militer lagi, warisan ketegasannya terhadap personel yang melanggar aturan tetap dapat dijalankan.

Sumber: Kompas.com
Editor: Udin