Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tanamkan Jiwa Nasionalisme Kepada Pemuda
Oleh : Ismail
Rabu | 12-07-2017 | 10:02 WIB
pengamat_perbatasan.jpg Honda-Batam
Pengamat Perbatasan Bidang Strategis, Kapten Pas Mahdi Akbar saat memberikan kuliah umum tentang wawasan kebangsaan dan cinta tanah air dihadapan para mahasiswa Bintan Tourism Institute, di kawasan Kijang, Kecamatan Bintan Timur. (Foto: Ismail)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Pemuda merupakan salah satu elemen penting dalam upaya kemerdekaan Indonesia. Karena, peran pemuda dalam menjaga kesatuan dan memperjuangan Kemerdekaan adalah salah satu pemicu perjuangan para pahlawan dalam meraih Kemerdekaan.

Oleh karena itu, membentuk serta menanam jiwa nasionalisme kepada pemuda sangat penting untuk menjaga kesatuan bangsa.

Demikian disampaikan Pengamat Perbatasan Bidang Strategis, Kapten Pas Mahdi Akbar saat memberikan kuliah umum tentang wawasan kebangsaan dan cinta tanah air dihadapan para mahasiswa Bintan Tourism Institute, di kawasan Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Selasa (11/7/2017).

Ia mengungkapkan, saat ini bibit perpecahan semakin nyata terlihat di berbagai wilayah Indonesia. Mulai dari perpecahan tentang ras, keyakinan yang membawa agama, hingga upaya memerdekakakan daerah. Maka, tak menutup kemungkinan bibit tersebut akan ada di wilayah Kepri.

Ironinya, salah satu penyebab bibit perpecahan tersebut adalah, lemahnya jiwa nasionalisme yang mengakibatkan bangsa tidak bersatu. Terutama, para pemuda.

"Kalau kita tidak cepat beraksi maka akan berakibat pada perpecahan," ujar Mahdi dihadapan mahasiswa.

Untuk itu, menanamkan jiwa nasionalisme kepada golongan pemuda sangat penting demi meningkatkan rasa cinta tanah air. Dengan begitu, upaya memecah belah bangsa Indonesia bisa ditangkal.

Selain itu, dalam paparan materi, Mahdi juga menjelaskan, ada sembilam komponen yang harus ditanamkam pemuda dalam menangkal perpecahan. Yakni, geografis, sejarah, politik, ekonomi, sosial budaya, pengetahuan teknologi, transportasi, biografi, dan angkatan bersenjata.

"Kesembilan komponen ini lah harus ditanamkan demi mencegah perpecahan," imbuhnya.

Diceritakannya, belajar dari sejarah faktor utama penyebab bangsa Indoensia dijajah Belanda selama 3,5 abad, karena tidak adanya persatuan.

Namun, dengan dicetuskannya Boedi Utomo pada 1908, secara perlahan jiwa nasionalisme mulai mempersatukan bangsa Indonesia memperjuangkan kemerdekaan. Meski demikian, walau Indonesia telah merdeka, persatuan dan kesatuan harus dijaga dengan baik.

"Karena, mengutip ucapan Soekarno, Musuh yang sebenarnya adalah bangsa kita sendiri. Dan melawan bangsa sendiri lebih berat dari penjajahan. Maka dari itu, kita harus bersatu melawan perpecahan," imbaunya.

Editor: Dardani