BATAMTODAY.COM, Bintan - Sebanyak 40 peserta yang merupakan pejabat administrator dari berbagai OPD di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Bintan mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Regional Aceh. Diklat ini dilangsungkan selama kurang lebih 4 bulan, mulai dari tanggal 20 Maret sampai 11 Juli.

Apresiasi kebanggaan disampaikan oleh Kepala PKP2A IV LAN Aceh Ir Faizal Adriansyah MSi, kepada seluruh tamu undangan yang hadir. Di mana sepanjang Diklat Kepemimpinan tingkat III itu dilaksanakan, seperti di Padang, Makasar, Pontianak dan beberapa daerah lainnya, selalu ada peserta yang tidak lulus.

Akan tetapi, di Bintan 100 persen dinyatakan lulus, walau ada dua peserta yang tertunda kelulusannya karena beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, namun tetap masuk dalam kategori lulus.

Dari laporan ketua pelaksana didapatkan, ada 5 peserta yang lulus dengan predikat sangat memuaskan, 21 peserta meraih predikat memuaskan dan 12 peserta mendapat predikat cukup memuaskan. Sementara dua peserta yang ditunda kelulusannya akan mendapatkan predikat cukup memuaskan saat telah melengkapi persyaratan yang ditentukan.

Kegiatan ini resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bintan, Drs Adi Prihantara MM, di Gedung Convention Hall Hotel Hermes Agro, Selasa (11/7/2017) pagi. Dalam sambutannya, Sekda Kabupaten Bintan menyampaikan harapan-harapan untuk seluruh peserta yang telah diberikan tambahan ilmu dan keahlian.

"Tentunya kita semua mengharapkan agar prestasi yang telah diraih melalui diklat ini, nantinya akan diimbangi dengan implementasi yang sejalan. Jangan sampai kita mapan di teori akan tetapi tidak mumpuni dalam aplikasinya," ungkapnya.

Beberapa penghargaan pun diberikan kepada lima peserta yang meraih predikat sangat memuaskan. Hal ini dimaksudkan sebagai motivasi bagi peserta lainnya maupun seluruh jajaran ASN yang ada di lingkup Pemkab Bintan agar senantiasa berinovasi dalam menyongsong perubahan yang lebih baik.

"Kita tidak butuh banyaknya jumlah ASN yang ada untuk memberi pelayanan pada masyarakat dan membangun daerah. Akan tetapi, sedikit pun jumlah SDM yang kita punya jika kapasitasnya dapat dikembangkan secara maksimal, maka tentu itu akan lebih baik. Jangan sampai abdi negara dan abdi masyarakat malah membuat masyarakat semakin sulit dalam hal administrasi maupun dalam hal kehidupan," tutupnya.

Editor: Udin