Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Masyarakat Tambelan Dambakan Listri Hidup 24 Jam
Oleh : Syajarul Rusydy
Selasa | 11-07-2017 | 10:26 WIB
listrik-012.gif Honda-Batam
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Bintan - Masyarakat Tamabelan, Kabupaten Bintan sangat menginginkan daerahnya terang 24 jam, dalam artian sudah tidak ada lagi krisis listrik di pulau tersebut. Saat ini di Kecamatan itu listrik masih menyala, namun dengan sistem bergilir.

Dari informasi yang berhasil di himpun BATAMTODAY.COM, beberapa waktu lalu masyarakat Tambelan menggelar pertemuan dengan pihak Perusahan Listrik Negara (PLN), serta anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Bintan, guna membahas krisis listrik yang terjadi selama ini.

"Pekan lalu kita mengadakan pertemuan kepada PLN serta masyatakat Tambelan. Di situ masyarakat menyampakai keluahannya terkait krisis listrik yang tidak juga membaik di pulau tersebut," beber Anggota Komisi I DPRD Bintan, Hasriaway, saat ditemui di Kijang, Kecamatan Bintim, Senin (10/7/2017).

Terpisah, Camat Tambelan, Akhyaruddin yang dikonfirmasi melalui telepon membenarkan adanya pertemuan tersebut. Dalam pertemuan itu dibahas beberpa hal penting terkait kondisi kelistrikan yang ada.

"Hal penting pertama, dua mesin daya listrik PLN yang ada saat harus mengalami proses overhaul atau perawatan teknis. Overhaul harus dilakukan sebab kondisi mesin pembamgkit sudah tua. Kinerja mesin tidak bisa di-push untuk menyalakan listrik serentak," turur Akhyaruddin.

Untuk yang kedua, sambung Akhyaruddin, diharapkan kepada pihak PLN agar lebih terbuka memberikan informasi kepada masayarakat apa penyebab lampu (listrik) ini. Selain itu masyarakat juga meminta Pemkab memfasilitasi perbaikan satu mesin pembangkit yang ada.

"Kita kan punya satu mesin, nah itu diharapkan oleh masyarakat di sini bisa dibantu Pemda dulu. Mesin itu rupanya mengalami trouble, banyak alat-alatnya yang belum diperbagus. Dan informasinya Pemkab Bintan melalui Dewan akan mencoba memfasilitasi perbaikan mesin seperti yang diharapkan," jelasnya.

Editor: Gokli