Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Alamak, Sudah Tiga Minggu Air SPAM Lobam Mampet
Oleh : Harjo
Rabu | 02-11-2016 | 16:02 WIB
wadukbintan.jpg Honda-Batam

Waduk penampungan SPAM di Seijeram, desa Lancangkuning Bintan Utara sumber air yang dialirkan untuk SPAM Serikuala Lobam. (Foto: Harjo)

 

BATAMTODAY.COM, Tanjunguban - Ratusan konsumen Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Serikual Lobam, Bintan mengeluh atas pelayanan distribusi air. Karena sejak tiga minggu lalu sudah tida beroperasi alias mampet.

 

"Kami warga pelanggan SPAM, sejak tiga minggu lalu sangat kesulitan mendapatkan air bersih. Karena pelayanan SPAM sudah tidak berjalan," ungkap Ahmad, warga Kelurahan Tanjungpermai kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Rabu (3/11/2016).

Ahmad berharap, krisis air yang dialami warga itu jangan sampai berlama-lama. Mereka berharap agar SPAM bisa benar-benar sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat dan sesuai dengan fungsi dan tujuan di bangun fasilitas yang menghabiskan anggaran miliaran rupiah tersebut.

Jayusman alias Vijay penguris SPAM Serikuala Lobam kepada BATAMTODAY.COM, secara terpisah mengakui memang sejak tiga minggu lalu, pelayanan SPAM Serikuala Lobam, memang terhenti. Karena sejumlah mesin dan fasilitas lainnya, mengalami kerusakan dan hingga saat ini masih dalam perbaikan.

"Sejak mengalami kerusakan, kita terus upayakan agar semua mesin bisa dioperasionalkan, agar bisa memberikan pelayanan kepada konsumen," ujarnya.

Salah satu mesin, saat ini tinggal dijemput di Tanjungpinang, selanjutnya akan dipasang dengan harapan tidak ada kendala apa pun. Sehingga, pelayanan bisa kembali berjalan, untuk memenuhi kebutuhan sekitar 600 konsumen yang tersebar di perumahan Lobam Bestari, perumahan Lobam Mas Asri II dan Perumahan Tanjungpermai.

"Pengelola juga sangat berharap agar konsumen pun bisa juga memahami kondisi SPAM saat ini yang operasionalnya, tidak bisa lepas dari peran serta pelanggan. Mengingat hingga saat ini, tunggakan konsumen masih ada sekitar Rp. 30 juta," harapnya.

Editor: Dardani