Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tangis Haru ABK Korban Perompak Somalia Pecah saat Tiba di Kenya
Oleh : Redaksi
Senin | 24-10-2016 | 13:26 WIB
terharu-dibebaskan-perompak.gif Honda-Batam

Sebanyak 26 ABK, empat di antaranya dari Indonesia, dari sebuah kapal berbendera Oman, dibebaskan setelah 4,5 tahun disandera perompak Somalia. (AFP Photo/Stringer)

BATAMTODAY.COM, Kenya - Sebanyak 26 anak buah kapal, empat di antaranya dari Indonesia, telah tiba di Kenya pada Minggu (23/10) setelah dibebaskan dari sekapan perompak Somalia. Tangis dan senyum bahagia terlihat dari wajah mereka setibanya di Nairobi.

"Saya sangat, sangat bahagia. Benar, sangat-sangat bahagia. Untuk PBB, John [juru runding] dan seluruh dunia, terima kasih," kata seorang ABK yang berhasil dibebaskan, Sudi Ahman, dikutip AFP.

Kelegaan dan kegembiraan tergambar jelas di wajah para ABK yang telah disandera selama 4,5 tahun di Somalia. Mereka saling memeluk, tangisan tidak mampu ditahan, saat puluhan ABK mendaratkan kaki di Bandara Internasional Jomo Kenyatta di Nairobi, Kenya.

John Steed, juru runding dari lembaga Hostage Support Partners (HSP) yang membantu pembebasan para ABK menyambangi kota Galkayo untuk menjemput para ABK dari kapal berbendera Oman, Naham 3, itu. Tidak disebutkan apakah pembebasan itu melibatkan pembayaran tebusan atau tidak.

"Kami telah mengupayakan pembebasan mereka selama 4,5 tahun. Menyenangkan bisa membawa mereka pulang dan menyerahkan mereka ke kedutaan besar dan keluarga mereka," kata Steed.

Steed merupakan purnawirawan kolonel angkatan bersenjata Inggris yang terlibat dalam banyak upaya pembebasan "sandera yang terlupakan", yaitu para nelayan tanpa asuransi yang kebanyakan dalam sekapan perompak untuk waktu yang lama.

Kapal Naham 3 dibajak pada Maret 2012 di selatan Seychelles. Awalnya ada 29 orang yang disandera, namun seorang tewas dalam penyerangan perompak, dan dua lainnya meninggal dunia akibat sakit dalam penyekapan.

"Kami berhasil membebaskan mereka dengan bantuan pada tetua, komunitas agama dan pemimpin lokal serta pemerintah regional yang semuanya terlibat dalam mendesak agar perompak membebaskan sandera," kata.

Para ABK berasal dari Indonesia, China, Filipina, Kamboja dan Taiwan. Mereka adalah sandera terlama kedua yang dibebaskan oleh perompak Somalia. Seorang warga Thailand yang dibebaskan Februari lalu merupakan sandera ABK paling lama yang disandera, hampir lima tahun lamanya dalam sekapan perompak Somalia.

Steed mengatakan para ABK dalam keadaan kurang gizi, seorang di antara mereka memiliki luka bekas tembakan peluru di kakinya, seorang mengalami stroke, sedangkan satu lainnya menderita diabetes.

Januari 2011 merupakan puncak dari jumlah pembajakan oleh perompak Somalia. Saat itu, sebanyak 32 kapal dibajak dan 736 orang disandera. Menurut Steed, saat ini masih ada 10 ABK Iran dan tiga dari Kenya yang masih disandera perompak Somalia, seorang di antaranya adalah wanita yang menderita sakit parah dan kelumpuhan.

Sumber: AFP
Editor: Udin