Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Waduh, pada HUT PGRI ke-70 Guru Hadiahi Presiden RI dengan Sorakan
Oleh : Habibi Khasim
Senin | 14-12-2015 | 08:26 WIB
IMG_20151213_113327.jpg Honda-Batam
Ketua Umum PGRI, Sulistyosaat memberikan sambutan yang terlihat melalui proyektor pada HUT PGRI ke-70 di SUGBK (foto : Habibi Khasim)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ada yang menarik saat pembicara ataupun pembawa acara menyebutkan kalimat Presiden RI, Joko Widodo. Layaknya kelompok paduan suara, puluhan ribu guru yang mengahadiri perayaan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI) ke-70 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) itu menyoraki nama orang nomor satu di Negara Republik ini.

Padahal Presiden RI, Joko Widodo yang tidak dapat menghadiri kegiatan tersebut mewakilkan Menteri Koordinator Pembangunan Mausia dan Kebudayaan, Puan Maharani. Alhasil tak pelak lagi, Puan Maharani-pun menjadi bulan-bulanan para guru untuk disoraki.

Usut punya usut, ternyata sorakan itu merupakan ungkapan kekecewaan guru terhadap Presiden dan para pembantunya di Kabinet Kerjanya itu, terutama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan & RB), Yuddy Chrisnandi serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan yang sempat mengeluarkan imbauan agar guru tidak melakukan kegiatan tersebut.

Kekecewaan itu-pun dikatakan langsung oleh Ketua Umum PGRI, Sulistyo yang menegaskan, pertemuan tersebut adalah legal dan sah serta tidak sedikitpun bermuatan politik. "Tidak ada muatan politik. Kegiatan ini hanya ulang tahun. Kami sangat kecewa, karena untuk melakukan kegiatan ini saja, banyak sekali dinamika yang disinyalir mengarah kepada memecah-belah PGRI," ujar Sulistyo dihadapan Puan Maharani dan puluhan ribu guru dari berbagai daerah itu.

Lebih jauh Sulistyo menegaskan bahwa apapun bentuk prasangka buruk Yuddy Chrisnandi dan Anies Baswedan tersebut tidak benar adanya. Sebab pertemuan yang dilakukan oleh Guru di SUGBK tersebut hanyalah pertemuan guru biasa. "Acara ini untuk mempererat silaturahmi dan meningkatkan soliditas serta solidaritas guru yang semakin banyak diterpa cobaan," tandasnya.


Editor : Udin