Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Didominasi Migran dari Jawa Timur, NTT dan NTB

Selama 2014, Jumlah TKI Bermasalah yang Dideportasi Melalui Batam Turun 50 Persen
Oleh : Irwan Hirzal
Selasa | 13-01-2015 | 18:16 WIB
TKI_di_selter_dinsos_batam.jpg Honda-Batam
TKI yang dideportasi dari Malaysia saat ditampung di selter Dinas Sosial Batam. (Foto: dok/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia melalui Batam pada 2014 menurun dibanding 2013 lalu. Penurunan itu mencapai 50 persen.

"Penurunan jumlah TKI yang dideportasi karena adanya kebijakan dari kementerian dengan pendaftaran TKI secara online. Sehingga TKI yang resmi sudah terdaftar," ujar Raja Kamarulzaman,
Kepala Dinas Sosial dan Pemakaman Kota Batam, yang dihubungi pada Selasa (13/1/2015).

Kamarulzaman menyampaikan, jumlah TKI yang dideportasi tahun lalu hanya 219 orang. Sementara tahun 2013 jumlah TKI mencapai 419 orang.

Selain itu, imbuh dia, kebanyakan TKI yang dideportasi dari Johor Malaysia. "Tidak ada TKI ini yang dipulangkan dari negara lain. Seperti dari Singapura pun tidak ada. Kebanyakan TKI bermasalah ini mencari kerja di Malaysia," terangnya.

Dari 219 TKI bermasalah pada tahun 2014, sebanyak 91 orang dipulangkan dari KJRI Malaysia. Sedangkan untuk TKI bermasalah yang di tangani Polda Kepri sebanyak 128 orang.

"Kebanyakan untuk para TKI bermasalah ini didominasi oleh perempuan muda. Ini dikarenakan ketertarikan mereka akan gaji yang tinggi," papar Kamarulzaman.

Dia menambahkan, TKI bermasalah selama 2014 masih didominasi dari daerah Jawa Timur, NTT, dan NTB. Sementara TKI asal Batam hanya beberapa orang saja.

"70 persen TKI deportasi tahun 2014 berasal dari daerah Jawa Timur, NTT, dan NTB. Kami dari Dinas Sosial hanya bisa menghadapi permasalahan tersebut karena kami hanya mengurus proses pemulangan saja," katanya.

Untuk proses pemulangan, semua anggarannya sudah ada pada Kementerian Sosial dan mereka juga sudah ada MoU dengan PT Pelni, untuk mengangkut TKI bermasalah ke kampung halamannya melalui KM Kelud.

"Kami hanya bertugas membuat berita acara nama-nama TKI yang akan dipulangkan. Data tersebut kita berikan pihak KM Kelud," pungkasnya. (*)

Editor: Roelan